Lompat ke isi utama
x
Kankemenag Bantul

Kankemenag Bantul Lakukan Studi Tiru Penguatan Moderasi Beragama di Kampung Moderasi Gadungan Klaten

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 30 November 2024

Bantul (Kankemenag) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul (Kankemenag Bantul) melaksanakan studi tiru di Kampung Moderasi Gadungan Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Sabtu (30/11). Studi tiru yang dilangsungkan di GOR Gadungan ini dalam rangka penguatan implementasi moderasi beragama di Kabupaten Bantul. Studi tiru ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan setempat serta Paguyuban Kerukunan Umat Beragama (PKUB).

Wijaya, Camat Wedi dalam sambutannya menyampaikan bahwa toleransi antarumat beragama sudah berjalan dengan baik. "Kolaborasi lintas agama sudah berjalan dengan baik. Para pemuda disini juga demikian. Yang masihi hangat, yaitu pelaksanaan Pilkada kemarin yang berjalan dengan lancar. Kolaborasi pemuda karang taruna dan PKUB turut berperan dalam kelancaran proses pemilihan," jelasnya.

Kankemenag Bantul

Kepala Kankemenag Bantul, Ahmad Shidqi dalam penyampaiannya mengungkapkan tujuan pelaksanaan studi tiru ini. "Tujuan kami yang pertama tentu silaturahmi, menjaga hubungan baik dengan rekan-rekan disini. Yang kedua, kami ingin mengetahui pengimplementasian moderasi beragama disini," ungkapnya.

"Kita ketahui bahwa moderasi beragama ini menjadi program prioritas Kementerian Agama sejak 2018. Untuk itu, kita yang berada di daerah harus mendukung progran tersebut dan mengimplementasikannya dengan baik. Kami yakin bahwa dinamika di masyarakat itu tidak mudah untuk mengimplementasikan moderasi beragama, perlu dukungan dari berbagai pihak agar dapat berjalan dengan baik," tambah Ahmad Shidqi. 

"Kami berharap penerapan moderasi beragama di sini nantinya bisa kami implementasikan di Kabupaten Bantul," pungkas Ahmad Shidqi.

Amirudin, Lurah Desa Gadungan memaparkan terkait implementasi moderasi beragama di Desa Gadungan. "Di Desa Gadungan ini terdiri 80% umat Islam, 18% Katolik, dan 2% Kristen. Berbicara moderasi beragama disini, tingkat toleransi masyarakatnya cukup tinggi. Kami sering melibatkan masyarakat lintas agama dalam berbagai kegiatan, terutama pada peringatan-peringatan hari besar," jelasnya. (Dnd)