Lompat ke isi utama
x

Kankemenag Bantul Lakukan Audiensi dengan Setda Kabupaten Bantul

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 14 February 2025

Bantul (Kankemenag) - Kepala Kankemenag Bantul, Ahmad Shidqi bersama Kasi PAIS, Suprapto dan Kapokjawas PAI, Suripto membersamai perwakilan guru PAI dalam audiensi dengan Pemkab Bantul terkait problem solving peningkatan kualitas guru PAI Kabupaten Bantul. Audiensi berlangsung di ruang rapat Setda Kabupaten Bantul, Jumat (14/2). 

Perwakilan guru PAI tersebut adalah Ketua FKG, Ketua KKG PAI SD, Ketua MGMP PAI SMP, SMA, SMK, SLB, dan AGPAI Bantul yang ditemui langsung oleh Sekda Kabupaten Bantul, Agus Budiraharja dan Kepala BKPSDM Kabupaten Bantul, Ali Budi Hartomo. 

Audiensi ini digelar dalam rangka menindaklanjuti surat Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag DIY tentang verifikasi berkas calon peserta PPG PAI dalam jabatan tahun 2025.

Ahmad Shidqi dalam penyampaiannya mengatakan terkait tujuan audiensi ini. "Kami ingin konsultasi terkait nasib GPAI. Ada 784 GPAI mulai jenjang SD hingga SMA/K. 374 diantaranya sudah mendapatkan TPG yang artinya sudah lulus PPG, sisanya belum. Kami harap kita semua bisa mengatasi hal tersebut, perlu kami sampaikan bahwa TPG GPAI berada di Kemenag, sedangkan pengembangan potensi di Dinas Dikpora," jelasnya. "Kami ingin meningkatkan kompetensi dan juga kesejahteraan GPAI dengan memperjuangkan agar dapat mengikuti PPG," tambahnya.

Isa Budi Hartomo, Kepala BKPSDM Kabupaten Bantul menyampaikan bahwa Pemkab Bantul mengalokasikan untuk guru ASN. "Kemarin dari yang diusulkan sejumlah 76 orang, itu yang ASN, jadi kita mengalokasikan sejumlah itu," tuturnya. 

Agus Budiraharja memberikan tanggapan terkait permasalahan ini. "Ini kita tampung dulu. Untuk yang ASN sudah clear. Nanti kita carikan solusi untuk yang GTT. Kami juga berkomitmen menyelesaikan persoalan-persoalan seperti ini. Meskipun tidak 100%, namun kita juga tidak bisa melawan regulasi yang ada," ucap Agus.

Hasil audiensi ini, diketahui bahwa dari 403 GPAI, sejumlah 76 guru diantaranya adalah ASN yang sudah menemui titik temu problem solving-nya. Sedangkan 327 GTT belum menemui titik terang. (Dnd)