Kankemenag Bantul Gelar Penguatan Desa Kerukunan Pendowoharjo
Bantul (Kankemenag) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul (Kankemenag Bantul) selenggarakan kegiatan Penguatan Desa Kerukunan Pendowoharjo yang dilangsungkan di aula Balai Desa Pendowoharjo, Sewon, Kamis (3/10). Dalam kesempatan ini, Kankemenag Bantul menghadirkan Ketua FKUB Kabupaten Bantul dan Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Badan Kesbangpol Kabupaten Bantul sebagai narasumber. Kepala Kankemenag Bantul, Ahmad Shidqi berkenan memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Pun turut membersamai, Kepala Bidang Pakis Kanwil Kemenag DIY, Mukotip dan Lurah Pendowoharjo.
Ahmad Shidqi dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Desa Pendowoharjo. “Pendowoharjo, terutama Dukuh Karanggede ini menjadi percontohan di Indonesia. Kita ketahui bahwa Pura Karanggede mendapat telah juara 3 tingkat nasional sebagai rumah ibadah moderasi. Kita harus bangga dengan itu semua,” ucapnya.
“Semua itu tidak terlepas dari peran serta bapak ibu dalam menjaga kerukunan, menjaga keharmonisan antarumat beragama, dan menjaga sinergitas dalam kehidupan sehari-hari maupun kegiatan sosial,” tambah Ahmad Shidqi.
Sebelum sesi penyampaian materi, dilangsungkan penyerahan laptop dari FKUB Kabupaten Bantul kepada RT 1 Dukuh Karanggede. Laptop ini diberikan sebagai bentuk dukungan FKUB Kabupaten Bantul kepada Dukuh Karanggede dalam mengelola pemerintahan setempat dan sebagai salah satu penunjang untuk mendukung kerukunan umat beragama.
Narasmuber pertama adalah Yasmuri, Ketua FKUB Kabupaten Bantul. Ia menyampaikan materi tentang “Merawat Desa Kerukunan Menuju Keharmonisan Bersama”. Karena saat ini sudah mendekati masa-masa pemilihan kepala daerah (Pilkada), Yasmuri menyampaikan pentingnya menjaga kerukunan saat Pilkada.
Menurut Yasmuri, kerukunan dapat mencegah terjadinya kekerasan dan konflik. Selain itu, masyarakat yang rukun lebih mudah bekerja sama dalam membangun negara. “Pemilu yang damai memastikan partisipasi masyarakat yang lebih tinggi. Hasil pemilu yang diterima oleh semua pihak menguatkan legitimasi pemerintah terpilih,” jelasnya.
Di akhir penyampaian, Yasmuri memberikan 3 langkah untuk menjaga kerukunan saat Pilkada. “Pertama, mengadakan dialog untuk memperkuat komunikasi dan pemahaman antarkelompok masyarakat. Kedua, membentuk tim pengawas pemilu independen untuk memastikan proses berjalan adil dan transparan. Ketiga, menindak tegas pihak-pihak yang mencoba mengganggu kerukunan,” tuturnya.
Narasumber kedua, Supriyanta, Kabid Kesatuan Bangsa Badan Kesbangpol Kabupaten Bantul menyampaikan materi tentang “Kerukunan Umat Beragama dalam Menghadapi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati”.
Supriyanta menyampaikan alasan mengapa kerukunan umat beragama sangat penting di Indonesia. Memperkuat persatuan dan kesatuan, mencegah konflik sosial, membangun toleransi, mendorong kegiatan sosial dan ekonomi, mewujudkan masyarakat yang berkeadilan, dan pendidikan karakter dan moral,” jelasnya. (Dnd)