Lompat ke isi utama
x
Kankemenag

Kankemenag Bantul Adakan FGD Forum Konsultasi Publik Bersama Mitra Tahun 2024

Dikirim oleh eka putri pada 31 July 2024

Bantul (Kankemenag) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul (Kankemenag Bantul) menyelenggarakan FGD (Focus Group Discussion) Forum Konsultasi Publik yang dilaksanakan di RM Semanaak, Bantul, Rabu (31/7).

Kankemenag

Kasubbag TU, Aminuddin selaku ketua pelaksana menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan ini. "Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam memberikan usulan, masukan dan saran kepada penyelenggara layanan terkait layanan yang diterima. Memperoleh masukan dari publik terkait kebijakan pelayanan mulai dari perumusan sampai dampaknya. Sarana sosialisasi kebijakan pelayanan publik. Sebagai fungsi monitoring dan evaluasi penyelenggara pelayanan untuk mengetahui efektivitas dari kebijakan yang ditetapkan", jelasnya.

Kankemenag

Dalam Focus Group Discussion sekaligus juga berlangsung penandatanganan perjanjian kerja sama dengan SLB N 2 Bantul dan Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kankemenag

"Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang diberikan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul dengan SLB N 2 Bantul, yang pertama kami senantiasa mendoakan kepada petugas yang ada di Kemenag Bantul, semoga semakin hari pelayanan semakin bagus dan meningkat kemudian menjadi inklusif, yang kedua kami juga mengucapkan terimakasih atas program Labrusi yang diberikan di SLB N 2 Bantul, program tersebut sangat dibutuhkan dalam pembekalan untuk anak-anak SLB N 2 Bantul agar semakin kuat imannya, anak-anak kami semakin kuat dalam menghadapi transformasi digital yang berkembang sangat pesat", tutur Astuti Herawati Kepala SLB N 2 Bantul.

Muhammad Dicky Prasetyo, Koordinator Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat Cabang Yogyakarta "Dasar berdirinya pusat layanan juru bahasa isyarat adalah adanya GERKATIN kepanjangan dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia, jenis tuli ada bermacam-macam, diantaranya ada tuli separo, tuli HOH, tuli dengar, tuli bicara. Dengan adanya pusat layanan ini kami bisa memfasilitasi teman-teman inklusi dalam hal menikah, atlet, di masjid juga ada, banyak di masjid masjid tidak ada guru bahasa isyarat dan kami  memetakan untuk belajar disitu. Di Yogyakarta juru bahasa isyarat tuli dan dengar juga ada, tetapi kalau di acara seperti ini juru bicara dengar saja yang akan kami utus. Kami ingin mendapatkan posisi yang sama dengan teman-teman normal yang lain, maka dari itu kami memberikan fasilitas kepada teman-teman untuk belajar bersama". tuturnya.

Kepala Kankemenag Bantul, Ahmad Shidqi memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan ini. "Kita disini akan bersama-sama untuk sharing, evaluasi terhadap layanan yang ada di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, sehingga kedepannya layanan yang ada semakin baik. Ini adalah sebuah komitmen pelayanan prima yang akan kami berikan kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Bantul, yang cepat moderat, transparan, amanah dan tidak adanya gratifikasi dalam segala proses layanan. Atas izin bantuan bapak ibu semua, kami mendapatkan WBBM yang baru di dapatkan oleh 4 satker yang mendapatkan gelar WBBM, ini tidak terlepas dari peran bapak ibu sebagai mitra kami di Kementerian Agama Kabupaten Bantul".

"Sebagai terobosan terbaru kami, belum lama ini penyuluh-penyuluh kami menimba ilmu ke SLB N 2 Bantul belajar bahasa isyarat, hal tersebut sebagai salah satu bentuk kami untuk melayani seluruh masyarakat Kabupaten Bantul termasuk teman-teman inklusi", tambahnya. (eka)