Lompat ke isi utama
x
MTsN 9 Bantul

Jalani Desk Evaluasi Pembangunan ZI WBK KemanpanRB, MTsN 9 Bantul Paparkan Inovasi Kartu Pelajar Terintegrasi

Dikirim oleh Sugiyono pada 16 October 2024

Bantul (MTsN 9 Bantul)—MTs Negeri 9 Bantul menjalani Desk Evaluasi Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI WBK) dari KemenpanRB melalui Zoom, Jumat (11/10/2024). Penilaian secara daring selama satu setengah jam tersebut berjalan lancar. Penilaian oleh Tim Penilai Nasional (TPN) dalam pembangunan ZI WBK ini sudah dua kali dijalani oleh MTsN 9 Bantul, yaitu tahun 2022 dan 2024 ini. 

Penilaian oleh KemenpanRB merupakan tahap terakhir yang dijalani oleh instansi di bawah Kementerian Agama RI dalam pembangunan ZI WBK. Penilaian tahap pertama dilakukan oleh Tim Penilai Pendahuluan (TPP) oleh Dirjen Pendis Kemenag RI. Tahap kedua oleh Tim Penilai Internal (TPI) dari Itjen Kemenag RI. Terakhir oleh TPN dari KemenpanRB. Jika dinyatakan lolos dalam penilaian terakhir ini, MTsN 9 Bantul berhak meraih predikat ZI WBK. Saat ini, belum ada lembaga pendidikan jenjang SMP/MTs di Indonesia yang berpredikat ZI WBK. Jika berhasil, MTsN 9 Bantul akan menjadi yang pertama.

Kepala MTsN 9 Bantul, Siti Solichah, dalam dua puluh menit yang diberikan oleh KemenpanRB, memaparkan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh MTsN 9 Bantul dalam pembangunan ZI WBK sejak tahun 2021 hingga saat ini. Salah satu yang diunggulkan adalah inovasi Kartu Pelajar Terintegrasi.

Solichah menjelaskan bahwa kartu pelajar ini berbasis QR code dan barcode yang dapat digunakan peserta didik untuk mengakses presensi kehadiran dan perpustakaan. Tidak hanya itu, presensi kehadiran peserta didik pun dapat dipantau secara langsung oleh orang tua dari rumah. Dengan adanya inovasi ini, Solichah menegaskan kedisiplinan peserta didik lebih baik.

“Dengan pantauan orang tua dari rumah, peserta didik lebih disiplin dalam hal kehadiran di madrasah,” tegas Solichah.

Ke depan, Solichah mengatakan bahwa kartu pelajar ini akan diintegrasikan dengan sistem konsekuensi ketika peserta didik terlambat. Solichah berharap, pembangunan integritas di MTsN 9 Bantul tidak hanya dilakukan oleh guru pegawai, tetapi peserta didik pula.

“Pembangunan ZI WBK harus dilakukan oleh semua elemen di madrasah ini,” jelas Solichah, “dan MTsN 9 Bantul SIAP, sinergi, integritas, antikorupsi, dan profesional,” pungkasnya. (and)