Tiga Guru MTs Negeri 6 Bantul Berkisah dalam Antologi di Balik Sosok Kartini Kementerian Agama DIY
Bantul (MTs Negeri 6 Bantul) - Bertepatan dengan hari peringatan hari Kartini, Selasa (21/4) Kepala Kanwil Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta melaunching buku Antologi Kisah Inspiratif “Di Balik Sosok Kartini Kementerian Agama.” Tiga guru MTs Negeri 6 Bantul menjadi bagian dari 41 perempuan yang mengisahkan pengalaman inspiratifnya dalam tulisan berbentuk esai. Ketiga guru tersebut adalah Rina Harwati, Ritaningsih Sudjoko, dan Ely Widayati. Ketiganya adalah guru Bahasa Indonesia, Bimbingan Konseling, dan Bahasa Inggris.
Mafrudah, Kepala MTs Negeri 6 Bantul mengapresiasi guru-guru yang sudah menyempatkan diri untuk menulis di tengah kesibukan mengajar yang sangat padat. “Semoga ketiga guru yang sudah berkontribusi dalam penulisan antologi kisah inspiratif benar-benar menginspirasi guru-guru yang lain untuk turut berkarya dengan memanfaatkan ide-ide sederhana yang ada di sekitar,” ungkapnya.
Ketiga guru secara garis besar menceritakan sosok seorang ibu yang menginspirasi untuk meraih sebuah kesuksesan, terutama sukses dalam berkarir. Ritaningsih Sudjoko menyatakan bahwa menulis adalah suatu hobi yang menyenangkan baginya. Menulis dapat dijadikan sebagai media bercerita, berkeluh kesah, maupun berbagi informasi kepada orang lain.
“Saya tuliskan pengalaman waktu kecil dengan segala keusilan yang saya memiliki. Namun, di akhir kisah saya ungkapkan bahwa keusilan itu mampu mengubah jalan hidup dan pemikiran saya dengan hadirnya sosok Ibu yang lemah lembut dalam memberikan petuah-petuah yang sangat manjur untuk diterapkan,” ujarnya.
Sementara itu Ely Widayati dan Rina Harwati mengakui bahwa sebagai seorang guru bahasa yang setiap kali selalu memotivasi siswa menulis maka harus memberi teladan dulu agar motivasi yang diberikan dapat dilaksanakan oleh para siswa. Diakui oleh Rina bahwa esainya yang berjudul Teladan Hidup Seorang Kartiniku merupakan sarana penyaluran hobi menulis yang selama ini ditekuninya.
“Saudara saya jumlahnya enam. Dengan latar belakang itulah, saya bertekad untuk meringankan beban orang tua yang hanya berkeja sebagai guru honorer dan ibu rumah tangga. Keuletan dan ketangguhan kedua orang tua dalam mengasuh saya dan kelima saudara saya secara tidak sadar sudah memengaruhi pola pikir saya untuk meniru mereka. Alhamdulillah orang tua saya menjadi inspirator kesuksesan saya hingga saat ini,” demikianlah tutur Ely saat diwawancarai mengenai isi tulisannya. (Rin)