Lompat ke isi utama
x
MAN 2 Bantul

Siswi MAN 2 Bantul Antusias Ikuti Keputrian Bertema Fiqih Wanita

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 20 August 2025

Bantul (MAN 2 Bantul) – Suasana ruang otomotif MAN 2 Bantul pada Selasa (19/08/2025) pukul 07.00 WIB tampak berbeda dari biasanya. Puluhan siswi putri yang sedang berhalangan hadir mengikuti kegiatan keputrian yang rutin dilaksanakan madrasah tersebut.


Kegiatan keputrian kali ini menghadirkan Mas Indah Murdaningrum, guru MAN 2 Bantul sebagai pemateri utama, bersama dengan Utami Nur Aini, mahasiswi PPL jurusan Pendidikan Agama Islam dari IIQ An-Nur. Mereka memberikan pembinaan terkait fiqih keputrian, yang merupakan pengetahuan penting bagi setiap muslimah.


Dalam materinya, Mas Indah Murdaningrum mengajak para siswi untuk menjadikan Asmaul Husna sebagai amalan rutin ketika berhalangan. Menurutnya, membaca nama-nama Allah merupakan bentuk dzikir yang sangat dianjurkan dan mampu menjaga kedekatan spiritual dengan Allah SWT meskipun tidak sedang dalam keadaan suci.


Sementara itu, Utami Nur Aini menyampaikan penjelasan mengenai perbedaan darah haid dan darah istihadhah. Materi ini sangat bermanfaat agar siswi mampu memahami perbedaan hukum fiqih yang berlaku dalam kedua kondisi tersebut.


Seorang siswi bernama Lana merasa kegiatan ini sangat berguna. “Saya sering bingung membedakan antara haid dan istihadhah. Setelah dijelaskan tadi, jadi lebih jelas. Saya juga jadi ingin rutin membaca Asmaul Husna,” tuturnya.


Program keputrian menjadi salah satu agenda rutin madrasah setiap pagi hari. Tujuannya adalah mengisi waktu dhuha bagi siswi yang berhalangan dengan kegiatan positif, sekaligus meningkatkan pemahaman mereka tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan perempuan.


Dalam kegiatan ini, para siswi tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga berkesempatan berdiskusi langsung dengan pemateri. Kehadiran Utami Nur Aini sebagai mahasiswa PPL menjadikan suasana lebih interaktif dan menyenangkan.


Pihak MAN 2 Bantul menyambut baik sinergi antara guru dan mahasiswa dalam mengisi kegiatan keputrian. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan pembinaan bagi siswi semakin maksimal, tidak hanya dalam ranah akademik, tetapi juga dalam aspek pembentukan karakter Islami.


Keputrian MAN 2 Bantul menjadi contoh nyata bagaimana madrasah berkomitmen memberikan perhatian khusus kepada siswi dalam kondisi berhalangan, agar tetap mendapat ilmu yang bermanfaat dan tidak tertinggal dalam kegiatan keagamaan.(April)