Siap Laksanakan Kurikulum Merdeka, MAN 4 Bantul Gelar Workshop
Bantul (MAN 4 Bantul) – Berbagai upaya dilakukan MAN 4 Bantul untuk meningkatkan mutu pendidikan, seperti melengkapi sarana prasarana, hingga meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Upaya untuk meningkatkan kualitas guru dan pegawai, MAN 4 Bantul menyelenggarakan Workshop “Penguatan Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran Pada Madrasah” pada Sabtu (4/3) bertempat di Hotel Royal Malioboro by Aston. Dalam kesempatan tersebut hadir narasumber, Wardi (Waka Kurikulum SMA 3 Surakarta), Anita Isdarmini (dari Kanwil Kemenag DIY), Sriyanto, (Guru SMA 2 Bantul), dan Ening Yuni Sholeh Astuti (Pengawas Madrasah).
Workshop dibuka langsung oleh Abd Suud. Dalam sambutannya ia berpesan agar para guru tidak hanya menjadi Central of Learning tapi menjadi penggerak dan berakselerasi dengan tren kurikulum merdeka yang semakin dinamis dan inovatif. “Guna menyambut kurikulum merdeka para guru tak hanya berfokus pada esensi materi, madrasah juga menyiapkan SDM seiring dengan kebijakan dari Kepala Madrasah maka akan diikuti pula dengan peningkatan sarana prasarana madrasah,” ujar Suud.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka oleh Wardi. Ia menjelaskan tentang keunggulan kurikulum merdeka yang memudahkan metode pembelajaran pada guru dan siswa. “Siswa diberikan kebebasan pengembangan karakter dalam pembelajaran didalam kelas, sehingga guru diminta untuk membuat alur tujuan konsep pembelajaran sesuai dengan standar dan kondisi sekolah,” ujar Wardi.
Wardi juga menjelaskan tiga aspek dalam Kurikulum Merdeka, yaitu perencanaan (administrasi, berupa dokumen: ada CP, ATP, Modul ajar), implementasi, memerlukan strategi dalam pelaksanaannya, ketika melaksanakan berhasil atau tidaknya diperlukan assesment.
Penjelasan berikutnya oleh Sriyanto tentang pembelajaran berdiferensiasi, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dan P2RA. Sriyanto menjelaskan implementasi kurikulum merdeka harus sesuai dengan pemetaan kebutuhan siswa berdasar kesiapan belajar. Dilanjutkan dengan penjelasan karakteristik pembelajaran berdiferensi yaitu lingkungan madrasah, tujuan pembelajaran yang jelas, menanggapi dan merespon kebutuhan siswa serta manajemen kelas efektif.
Sesi terakhir pada workshop kali ini penjelasan tentang Kebijakan Kurikulum Merdeka pada Madrasah dan Kurikulum Operasional Madrasah oleh Anita Isdarmini didampingi Ening Yuni Sholeh Astuti. Pada pemaparannya, Anita menjelaskan definisi Kurikulum Operasional Madrasah yaitu Rencana proses belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran membangun madrasah. Acara berjalan dengan lancar, selesai pemaparan materi acara dilanjutkan dengan tanya jawab dari beberapa guru. (sof/ica)