Riyadi Setyawan Merajut Persahabatan Budaya di Sarasehan Pedalangan Internasional
Yogyakarta (MAN 2 Bantul) – Dunia seni kembali menorehkan jejak berharga. Riyadi Setyawan, guru Seni Budaya MAN 2 Bantul, hadir dalam Sarasehan Pedalangan Internasional bertema “Wayang dalam Dunia Serba Layar” yang digelar di Teater Arena Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, Rabu (24/09/2025).
Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan DIY bersama ISI Yogyakarta dan Pepadi ini menjadi bagian dari perhelatan besar Jogja International Folklore Heritage (JIFH) sekaligus rangkaian Dies Natalis ISI Yogyakarta.
Tiga narasumber kelas dunia tampil menghidupkan diskusi, Katryn Emerson (Amerika Serikat) yang dikenal sebagai ahli penerjemahan bahasa wayang ke dalam bahasa Inggris sekaligus pendiri Sanggar Ekalaya di Klodran, Surakarta; Jan Mrazek dari National University of Singapore (NUS) yang selama ini intens meneliti seni pertunjukan Asia Tenggara; serta Hanggar Budi Prasetyo, akademisi dan budayawan Indonesia.
Kehadiran Riyadi mendapat apresiasi istimewa. Katryn Emerson menyambutnya dengan hangat. “Pak Riyadi adalah sahabat lama yang selalu setia merawat seni tradisi. Saya bangga melihat konsistensi beliau.” Jan Mrazek pun menambahkan bahwa momen ini terasa seperti reuni budaya yang mempertemukan kembali sahabat lintas negara.
Riyadi sendiri mengaku terkesan dengan atmosfer sarasehan. “Bagi saya, forum ini bukan hanya tempat berbicara tentang wayang, tetapi juga ruang perjumpaan ide dan persahabatan. Bertemu kembali dengan Dr. Katryn Emerson dan Jan Mrazek menghadirkan semangat baru,” ujarnya dengan penuh antusias.
Lebih jauh, Riyadi menegaskan bahwa wayang tetap relevan meski dunia kini serba digital. “Wayang adalah tuntunan hidup yang sarat filosofi. Tugas kita adalah menanamkannya kepada generasi muda agar tidak tercerabut dari akar budaya,” tegasnya.
Sarasehan ini bukan hanya perbincangan tentang seni tradisi, tetapi juga penanda bahwa wayang telah menjadi bahasa universal. Melalui pertemuan lintas bangsa, warisan budaya ini terbukti mampu menjembatani perbedaan dan mempererat persaudaraan global. (Rys)
 
        
     
 
 
 
 
 
