Lompat ke isi utama
x
MTsN 3 Bantul

Rekatkan Jalinan Kekeluargaan, MTsN 3 Bantul Gelar Pengajian dan Silaturahmi Triwulan

Dikirim oleh Sugiyono pada 29 July 2024

Bantul (MTsN 3 Bantul) - Sebagai ikhtiar untuk mempererat tali silaturahmi dan jalinan ukhuwah Islamiyyah, MTsN 3 Bantul menggelar pengajian keluarga, Ahad (28/07) di kediaman Siti Rokhayah Waka Kurikulum MTsN 3 Bantul.

Kamad Tutik Husniati orang nomor satu di MTsN 3 Bantul, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengajian keluarga tidak hanya sekedar pengajian biasa, namun hal ini merupakan ta'aruf yang berkelanjutan. "Terimakasih kepada bapak ibu semua yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri acara yang sangat berkesan ini. Acara pengajian dan silaturahmi keluarga besar MTsN 3 Bantul merupakan momen ta'aruf berkelanjutan, sehingga semoga mendapat ridla Nya. Bapak ibu, Mohon doanya juga saat ini, MTsN 3 Bantul sedang akan melaksanakan re-akreditasi, semoga lancar dan hasil maqshud," papar Kamad Tutik.

Lebih lanjut, Kamad Tutik menyampaikan nilai edukasi bahwa kebiasaan yang dilakukan secara continue sangat berpengaruh dalam membentuk karakter anak. "Seperti halnya pembiasaan yang dilakukan di madrasah dengan pembacaan Asmaul Husna, shalat berjamaah, dll akan senantiasa dikenang oleh siswa," pungkasnya.

Acara dilanjutkan dengan mauidzah hasanah oleh Ustadz Syaebani yang menekankan terkait dengan strategi mendekatkan diri kepada Allah dengan gerakan (5i) yakni: Isti'adzah (memohon perlindungan); Isti'anah (mohon pertolongan); Istighfar (memohon ampun); Istikhoroh (memohon yg terbaik); Istighasah (memohon terkabulnya hajat baik). Hanya Allah tempat segala memohon kebaikan. "Mari bapak ibu kita istiqomah juga gerakan molimo dengan muhasabah, muqarrabah, muakadah, muawwanah, dan mujahadah sehingga terbentuk ta'aruf, tafahum, tadzamun, ta'awun, dan tausiyah," terang Ustadz Syaibani.

Diakhir mauidzah hasanahnya, ustadz Syaibani mengatakan bahwa guru merupakan tugas mulia dan hamba Allah yang akan senantiasa dinaungi. "Menengok sejarah dahulu ketika kota Nagasaki dan Hiroshima di bom, kaisar mengatakan bahwa masih ada berapakah jumlah guru? Itu artinya, guru menentukan sejarah dan sumberdaya manusia dalam suatu negara. Guru memegang peranan penting dalam mencerdaskan bangsa, melalui hal-hal sederhana yang dimulai dari diri sendiri dengan menjunjung tinggi manusia secara manusiawi," pungkasnya.(muk)