Praktikkan Perkecambahan, Siswa MTsN 3 Bantul Temukan Perbedaan Warna Kecambah
Bantul (MTsN 3 Bantul) – Siswa Kelas 9 MTsN 3 Bantul kembali terlibat dalam kegiatan praktikum sains yang menarik dengan mempelajari proses perkecambahan tanaman. Dalam praktik ini, mereka mengamati perbedaan pertumbuhan kecambah yang diletakkan di tempat gelap dan terang, dengan keduanya tercukupi kebutuhan airnya. Praktik sudah berlangsung selama sepekan dari Senin 12 Agustus hingga Senin 19 Agustus 2024. Pengamatan terakhir dilakukan pada Senin, 19 Agustus di kelas 9A.
Proses praktikum dimulai dengan menanam biji kacang hijau dan biji jagung dalam dua perlakuan berbeda: satu diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari, sementara lainnya ditempatkan di ruangan gelap (dalam laci meja). Selama beberapa hari, siswa secara rutin mengamati perkembangan kecambah yang tumbuh di kedua kondisi tersebut.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kecambah yang tumbuh di tempat terang memiliki warna hijau, sedangkan kecambah yang tumbuh di tempat gelap cenderung berwarna kuning pucat. Perbedaan ini mendorong siswa untuk memahami pentingnya cahaya dalam proses fotosintesis, yang memengaruhi warna dan perkembangan tanaman.
Guru IPA, Puji Lestari yang memandu kegiatan ini, menjelaskan bahwa kecambah yang tumbuh di tempat terang mendapatkan cukup cahaya untuk menjalankan proses fotosintesis, yang menghasilkan klorofil sehingga membuat kecambah berwarna hijau. Sebaliknya, kecambah yang tumbuh di tempat gelap tidak mendapatkan cahaya yang cukup, sehingga klorofil tidak terbentuk dengan baik dan menyebabkan kecambah berwarna kuning pucat.
"Proses fotosintesis membutuhkan cahaya untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen. Klorofil yang terbentuk selama fotosintesis inilah yang memberi warna hijau pada tanaman. Jika tanaman tidak mendapatkan cahaya, klorofil tidak dapat diproduksi secara optimal, sehingga tanaman berwarna pucat," jelas Puji.
Salah satu siswa, Arvin Hidayatullah, merasa sangat terbantu dengan praktik ini untuk memahami konsep yang sebelumnya hanya dipelajari secara teoritis. "Dengan praktik ini, saya jadi lebih paham kenapa tanaman butuh cahaya. Ternyata, cahaya itu penting untuk membuat tanaman tetap hijau dan sehat," ujarnya.
Praktikum ini menjadi salah satu metode efektif yang diterapkan di MTsN 3 Bantul untuk mengajarkan konsep sains secara langsung kepada siswa. Kepala Sekolah MTsN 3 Bantul, Tutik Husniati, menegaskan pentingnya kegiatan seperti ini untuk membangun pemahaman yang kuat dan aplikatif di kalangan siswa. "Kami ingin siswa belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga melalui pengalaman langsung. Ini membuat pembelajaran menjadi lebih hidup dan bermakna," ungkapnya.
Dengan beragam kegiatan praktikum seperti ini, MTsN 3 Bantul terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman belajar yang komprehensif dan kontekstual bagi siswa, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan akademis dan kehidupan sehari-hari. (Pjl).