PKL MAN 2 Bantul : Perkuat Link and Match Dunia Pendidikan dan Industri
Bantul (MAN 2 Bantul) — Komitmen Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul dalam menyiapkan peserta didik yang siap terjun ke dunia kerja terus ditunjukkan secara nyata melalui berbagai program keterampilan, salah satunya adalah Praktik Kerja Lapangan (PKL). Selama dua bulan penuh, mulai 21 April 2025 sampai dengan 11 Juli 2025, salah satu guru MAN 2 Bantul, Edi Susanto, dipercaya sebagai pembimbing PKL untuk mendampingi siswa kelas XI yang menjalankan praktik kerja di beberapa Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di wilayah Bantul.
Dalam pelaksanaan PKL tahun ini, terdapat banyak lokasi tempat siswa MAN 2 Bantul menimba pengalaman kerja, di antaranya:
• Percetakan Aliansi, yang berlokasi di Ngentak, Timbulharjo, Sewon, Bantul. Tempat ini menjadi wadah belajar lapangan bagi siswa: Arya Wiguna (XI B), Bangkit Adi Putro (XI E), Mochammad Yusuf Tri Kurniawan (XI E), M. Fahny Ananta Saputra (XI E), dan Sholeh Angga Ardika (XI E).
• Bengkel Sinogo Speed, yang beralamat di Krapyak Kulon, Panggungharjo, Sewon, Bantul, menjadi tempat praktik bagi siswa: Muhammad Fathan Mubina (XI C) dan Tsaqif Alfaradhi (XI C).
Sebagai pembimbing PKL, Edi Susanto tidak hanya bertugas untuk memantau dan mengevaluasi proses kegiatan siswa, tetapi juga menjadi penghubung antara madrasah dan pihak industri. Ia secara rutin melakukan kunjungan ke lokasi PKL, berdialog dengan pihak industri, dan memberikan pembinaan kepada siswa agar mereka tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga membentuk etika kerja yang baik.
“PKL ini bukan hanya soal belajar kerja, tetapi juga bagaimana siswa belajar beradaptasi, bertanggung jawab, dan membangun karakter profesional sejak dini. Saya senang bisa mendampingi mereka dan melihat langsung perkembangan positif yang mereka alami di lapangan,” ujar Edi Susanto saat diwawancarai di sela kunjungannya.
Selama program PKL berlangsung, para siswa mendapatkan berbagai pengalaman praktis sesuai dengan bidangnya. Di Percetakan Aliansi, siswa mempelajari proses produksi cetak, pengoperasian mesin cetak digital, hingga manajemen pesanan dan pengemasan produk. Sementara itu, di Sinogo Speed, siswa terlibat langsung dalam proses servis kendaraan bermotor, modifikasi, dan perbaikan mesin yang membutuhkan keterampilan teknis tinggi serta ketelitian.
Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, menyampaikan apresiasinya atas dedikasi para pembimbing dan dukungan dari mitra industri. Ia menekankan pentingnya sinergi antara madrasah dan dunia kerja untuk menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi relevan dengan kebutuhan zaman.
“PKL adalah wujud nyata dari upaya madrasah mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki keterampilan dan kesiapan menghadapi dunia kerja. Kami berterima kasih kepada guru pembimbing seperti Pak Edi yang memberikan pembinaan luar biasa, serta kepada mitra DUDI yang terus membuka ruang belajar bagi siswa kami,” terang beliau.
Dengan adanya program PKL yang terstruktur dan didampingi secara intensif, MAN 2 Bantul berharap lulusan madrasah dapat menjadi pribadi yang mandiri, profesional, dan memiliki nilai lebih di tengah persaingan kerja yang semakin kompetitif. Program ini juga menjadi bagian dari langkah strategis madrasah dalam mendukung program link and match antara pendidikan dan kebutuhan dunia usaha maupun industri. (ES)