Lompat ke isi utama
x
pontren

Perkuat Ideologi di Pondok Pesantren, Kemenag Bantul Adakan Pembinaan Wawasan Kebangsaan

Bantul (Kankemenag) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul melalui Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD. Pontren) selenggarakan acara Pembinaan Wawasan Kebangsaan Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam tahun 2022 di KJ Hotel, Selasa (29/03). Peserta dalam acara ini perwakilan dari pesantren di Kabupaten Bantul berjumlah 40 santri. Narasumber dalam acara ini adalah Dosen UIN Sunan Kalijaga Dr. H. Ahmad Rafiq, Ph.D., dan Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyyah II Terpadu H. Irwan Masduki, Lc., M.Hum.

Kepala Seksi PD. Pontren H. Ahmad Sidqi, S.Psi., M.Eng., dalam laporannya menyampaikan pembinaan ini bertujuan untuk menyampaikan kepada masyarakat khususnya kalangan pesantren tentang arti wawasan kebangsaan dan lebih mengutamakan kesatuan dan persatuan dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Dalam sambutannya Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU) H. Mukotip, S.Ag., M.Pd.I. mewakili Kepala Kantor mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar butuh stabilitas yang permanen dan kondisi masyarakat yang baik. Untuk mewujudkan ini semua seluruh komponen anak bangsa harus bersama-sama termasuk didalam bidang pendidikan pondok pesantren. “Saya yakin tidak ada keraguan di hadapan pondok pesantren yang ada di Indonesia terutama di daerah Bantul ini tentang bagaimana pondok pesantren memporsikan diri sebagai lembaga yang menjadi pilar utama dalam rangka pengokohan kebangsaan kita,” kata Mukotip.

Empat pilar yang sering disampaikan oleh para narasumber yaitu mempertahankan UUD 1945, ideologi pancasila, bhineka tunggal ika dan NKRI ini merupakan harga yang tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk menjadikan komitmen bersama di dalam pembangunan NKRI. “Harapan besar kita terhadap Pondok Pesantren adalah bahwa bapak kiai dan ibu nyai untuk menularkan nilai-nilai keteladanan yang ada di lingkungan pondok bahkan yang ada di masyarakat dan di lingkungan yang lebih luas. Yang harus kita perhatikan betul, bolehlah berbeda tetapi berbeda itu jangan sampai menyasar kepada substantif dalam rangka pembangunan nilai-nilai dasar ini, tidak boleh disentuh pembangunan ideologi karena ini sudah menjadi komitmen kita bersama,” imbuhnya. “Kami mengharapkan untuk seluruh jajaran pondok pesantren di Bantul ini betul-betul untuk mencermati berbagai hal yang ada dan berkembang di masyarakat sehingga sumbangsih para kiai dan nyai mampu untuk menumbuh kembangkan lagi untuk putra-putri terbaik bangsa,” pungkas Mukotip. (ev).