Penguatan Kurikulum Merdeka P5P2RA MAN 4 Bantul
Bantul (MAN 4 Bantul) – Sesuai dengan rencana kegiatan pembelajaran madrasah yang disahkan serta disetujui orang tua/wali siswa, MAN 4 Bantul akan menerapkan Kurikulum Merdeka kepada murid baru kelas X tahun ajaran 2023/2024. Seluruh guru MAN 4 Bantul mengikuti kegiatan Penguatan Kurikulum Merdeka P5P2RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin). Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (22/6) di ruang aula madrasah.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari MAN 1 Gunungkidul yaitu Nanang Yulianto dan Rohmat Bekti Nugroho. Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Madrasah, Mucharom. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini mampu menjadi pemicu guru MAN 4 Bantul mempersiapkan segala aspek yang dibutuhkan dalam penerapan Kurikulum Merdeka. “Alhamdulillah pada tahun ajaran baru nanti MAN 4 Bantul mulai menggunakan Kurikulum Merdeka, tentunya sebelum hal tersebut diimplementasikan dibutuhkan wawasan dan pemahaman dimensi Kurikulum Merdeka agar pelaksanaannya dapat berjalan optimal dan maksimal,” pesan Mucharom.
Masuki inti acara berupa pemaparan dimensi dalam Kurikulum Merdeka oleh Nanang. Ia menjelaskan P5P2RA adalah sistem pembelajaran yang bertujuan untuk mengamati dan menyelesaikan permasalahan berdasar potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial.Kemudian disertai dengan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin yaitu kemampuan pelajar yang memiliki sikap dan perilaku beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Penyampaian selanjutnya adalah penjelasan Rancangan P5P2RA oleh Rohmat Bekti Nugroho. Ia menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka berupaya menguatkan Profil Pelajar Pancasila melalui elemen IMTAQ dan Akhlak Mulia, Mandiri, Kritis, Kreatif, Gotong Royong dan Kebhinekaan Global. “Tidak hanya produk hasil proyek yang ditugaskan namun ketercapaian elemen dimensi seperti kerjasama, inovasi, gagasan selama kegiatan proyek berlangsung menjadi poin utama penilaian,” ujar Rohmat.
Kegiatan berjalan dengan kondusif para guru yang hadir memperhatikan sehingga para guru nantinya dapat melayani siswa dengan baik dan memberikan pelajaran yang bermakna. (sof/ica)