Lompat ke isi utama
x
MAN 3 Bantul

Penarikan Mahasiswa Program MBKM Prodi Pendidikan Bahasa Jepang di MAN 3 Bantul

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 7 June 2024

Bantul (MAN 3 Bantul) - Lima mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengikuti kegiatan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di MAN 3 Bantul. MAN 3 Bantul dan Prodi Bahasa Jepang  telah menjalin kerja sama sehingga Prodi Bahasa Jepang rutin mengirim mahasiswa untuk terjun secara langsung mempraktikkan ilmu yang didapatkan untuk diterapkan di madarsah. Kegiatan mahasiswa ini dimulai sejak 27 Februari hingga 31 Mei 2024.


Setelah tiga bulan melaksanakan program MBKM di MAN 3 Bantul, mahasiswa ditarik oleh dosen pembimbing untuk kembali ke kampus, Senin (31/5). Kepala MAN 3 Bantul, Syamsul Huda melepas mahasiswa di Ruang Kepala. Acara ini dihadiri oleh dosen pembimbing magang, Muhammad Kusnendar; Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Sumarna; guru pembimbing Bahasa Jepang, Dwi Siwi R.R.

MAN 3 Bantul


Kepala madrasah berharap melalui program MBKM ini mahasiswa mendapat kesempatan melihat kondisi pelaksanaan pendidikan di madrasah yang sesungguhnya dan merefleksikannya dengan teori yang telah mereka dapatkan di bangku perkuliahan. Pelaksanaan program MBKM tahun ini merupakan perwujudan kontribusi MAN 3 Bantul dalam peningkatan mutu mahasiswa dalam rangka penyiapan calon pendidik profesional. "Selamat bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang yang telah melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di MAN 3 Bantul. Semoga ilmu dan pengalaman yang didapat selama melaksanakan Magang di MAN 3 Bantul dapat dijadikan bekal ke depan sebagai pendidik yang professional dan berintegritas di lingkungan madrasah/sekolah, " pesan Huda.


Dosen pembimbing berterima kasih kepada MAN 3 Bantul  yang telah menjadi tempat mahasiswa untuk praktik secara langsung, mengenal dunia pendidikan. "Terima kasih kepada Mandrasah Aliyah Negeri 3 Bantul yang telah menerima kami dengan baik dan membimbing mahasiswa kami sehingga memiliki bekal untuk menghadapi dunia pendidikan," tutur Kusnendar. (sal)