Pembelajaran PJOK Melalui Permainan Tradisional Gobag Sodor dan Ular Naga Kelas 7D MTsN 6 Bantul
Bantul (MTsN 6 Bantul) - Peserta didik kelas 7D MTsN 6 Bantul mengikuti aktivitas permainan tradisional Gobag Sodor dan Ular Naga, Rabu (24/9/2025). Kedua permainan ini dipilih karena sederhana, menyenangkan, dan sarat nilai edukatif. Gobag Sodor melatih kelincahan dan kerja sama tim, sedangkan Ular Naga menumbuhkan kebersamaan, kreativitas, dan keceriaan melalui aktivitas bergerak sambil bernyanyi.
“Pelaksanaan kegiatan ini sejalan dengan Capaian Pembelajaran (CP) PJOK Fase D untuk jenjang SMP/MTs,” tandas Ramadhitya E’sha Mahasiswa PK UNY. Dalam dokumen Kemendikbud disebutkan bahwa peserta didik diharapkan mampu mempraktikkan keterampilan gerak spesifik dalam berbagai permainan dan olahraga, serta menganalisis konsep dan prosedur di dalamnya. Permainan tradisional memberi kesempatan nyata bagi siswa untuk mengasah keterampilan gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif.
 
Selain aspek keterampilan gerak, permainan tradisional memiliki dimensi sosial dan budaya. Gobag Sodor menekankan sportivitas, kejujuran, dan kepatuhan terhadap aturan, sedangkan Ular Naga diwariskan melalui nyanyian sederhana yang mengajarkan nilai kebersamaan. Dengan demikian, PJOK berfungsi tidak hanya untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk pembentukan karakter dan pelestarian budaya lokal.
Permainan tradisional juga mendukung prinsip pembelajaran mendalam (deep learning) dalam Kurikulum Merdeka. Peserta didik dilatih berpikir kritis, menyusun strategi, membuat keputusan cepat, serta merefleksikan pengalaman bermain. Hal ini membuat pembelajaran lebih bermakna karena mengintegrasikan keterampilan gerak, kemampuan berpikir, dan sikap sosial.
Kepala MTs Negeri 6 Bantul, Sugiyono terus mengapresiasi pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa PK, E’sha. “Dengan memasukkan permainan tradisional ke dalam PJOK, guru mendukung pencapaian CP PJOK Fase D sekaligus menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, dan berkarakter,” tegasnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa PJOK dapat menjadi wahana mengembangkan peserta didik yang sehat, sportif, berbudaya, dan mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan sikap positif. (esh/rin)
 
        
     
 
 
 
 
 
