MTsN 8 Bantul Gelar Bimtek IKM sebagai Wujud Peran Aktif Guru dalam Perkembangan Pendidikan
Bantul (MTsN 8 Bantul) – Sebagai wujud peran aktif guru dalam perkembangan pendidikan, MTsN 8 Bantul menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Impementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Selasa (7/3). Kegiatan dilaksanakan di salah satu ruang kelas madrasah. Bertindak sebagai pembawa acara, Jaat Siyah Riwayati.
Sugoyono, selaku kepala MTsN 8 Bantul dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh guru MTsN 8 Bantul yang hadir untuk mengikuti bimtek ini membuktikan bahwa seluruh guru mendukung dan mengikuti perubahan kurikulum. “Hal ini juga menjadi wujud nyata peran aktif guru-guru di MTsN 8 Bantul dalam perkembangan pendidikan,” ungkap Sugiyono.
Kegiatan Bimtek ini dilaksanakan dua kali pertemuan, pertama Selasa (7/3) dan yang kedua direncanakan Selasa depan dengan Kepala SMPN 5 Banguntapan, Marlupi sebagai pematerinya. Pertemuan pertama ini menghadirkan pemateri Pengawas Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Bantul, Mugiyanta dengan materi Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) dan pemateri kedua, Anita Isdarmini selaku Subkoordinator Kurikulum dan Kesiswaan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag DIY dengan materi perubahan mindset kebijakan IKM dan P5 PPRA.
Mugiyanta mengawali dengan memaparkan landasan perubahan kurikulum menurut Dirjen Pendis dimana kurikulum madrasah mengemban dua amanat besar yaitu pertama untuk membekali peserta didik kompetensi dan ketrampilan hidup agar bisa menghadapi tantangan di zamannya. “Kurikulum disiapkan untuk menghadapai zaman yang akan datang dimana zaman itu akan dihadapi oleh siswa saat ini. Kedua mewariskan karakter budaya dan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus bangsa agar peran generasi kelak tidak lepas dari budaya, nilai agama, dan nilai luhur bangsa. Sehingga untuk menjawab tantangan zaman maka kurikulum haris selalu dinamis berkembang,” ucap Mugiyanta.
Terdapat hal yang lebih penting yaitu membekali peserta didik kompetensi, ketrampilan hidup, dan cara berpikir serta bersikap untuk mengantisipasi situasi yang selalu berubah. Kurikulum merdeka akan membantu memberikan pilihan-pilihan untuk membentuk karakter, menumbuhkan keberanian berpikir ktitis, kreatif, dan inovatif. Semua harus terus dikembangkan sejalan dengan penanaman nilai-nilai agama sebagai ruh madrasah.
Lebih lanjut Mugiyanta memaparkan acuan penyusunan KOM adalah standar nasional pendidikan dan struktur kurikulum. Prinsipnya adalah berpusat pada peserta didik, konstekstual, esensial, melibatkan berbagai pemangku kepentingan, akuntabel, pemerataan dan peningkatan mutu.
Sementara Anita mengawali dengan menyampaikan kebijakan implementasi kurikulum merdeka. IKM di madrasah mengacu pada KMA 347 tahun 2022 tentang pedoman IKM pada madrasah. Kurikulum disederhanakan dan bersifat fleksibel sehingga dengan semangat kemandirian madrasah. Anita menitikberatkan pada kebijakan pemerintah menerapkan kurikulum minimum, prinsip pembelajaran dan asesmen, madrasah dapat mengembangkan program dan kegiatan tambahan seusai visi, misi, dan sumber daya yang tersedia. Madrasah dan pendidik memiliki keleluasaan untuk mengorgainsasikan pembelajran sesuai kebutuhan siswa dan konteks lokal. “Yang lebih penting bagi siswa adalah untuk apa materi dipelajari untuk hidup," papar Anita.
Kurikulum merdeka memberi kebebasan bagi madrasah untuk menggampai capaian prestasi bagi siswa sesuai dengan karakter dan kemampuan siswa. Ia memberikan contoh apabila sebuah Capaian Prestasi (CP) siswa adalah bisa memasak rendang dengan enak. Tentu karakter orang Yogya akan bisa memasa dengan enak tapi terasa manis karena mayoritas orang Yogya suka manis sedang orang Medan akan terasa gurih karena orang Medan senang gurih dan asin. Anita ingin menyampaikan bahwa pemerintah membatasi hanya pada bisa membuat rendang enak saja tanpa mengharuskan sama persis dengan rendang buatan daerah lain.
“Mudah-mudahan setelah semua guru mengikuti bimtek siap untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka yang sudah disiapkan tim kurikulum dimana pendaftaran IKM sudah disetujui pusat” beber Drajad. “Insya Allah Juli besok MTsN 8 Bantul sudah siap menerapkan Kurikulum Merdeka,” jelas Waka kurikulum MTsN 8 Bantul, Drajad Hadi Wibowo. (jkp)