MGMP Bahasa Inggris MTs Bantul Gelar Workshop Blended Learning
Bantul (MTsN 9 Bantul) - Hampir tujuh bulan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berlangsung. Tentu bukan waktu yang singkat. Perubahan kondisi ini menuntut kesiapan semua pihak agar proses pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya. Terlebih pendidik (guru) sebagai garda terdepan pencetak generasi bangsa. Guru harus siap mengikuti perubahan regulasi proses pembelajaran selama masa pandemi covid-19. Di masa normal, pembelajaran dengan tatap muka. Namun selama masa pandemi covid-19, proses pembelajaran kombinasi, secara tatap.muka/ luring dan secara online/ daring. Bahkan di zona merah pembelajaran secara online saja. Kondisi ini menuntut kreatifitas guru dalam mengajar.
Untuk itu Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bahasa Inggris MTs Kabupaten Bantul mengadakan workshop "Blended Pembelajaran dan Sosialisasi Rumah Belajar Kemdikbud". Kegiatan ini diikuti guru bahasa Inggris MTs se-Kabupaten Bantul berlangsung dua hari, Senin-Selasa (12-13/10) bertempat di MTs N 9 Bantul.
Kepala Kantor Kemenag Bantul, H. Aidi Johansyah, S.Ag, M.M dalam sambutannya menyatakan dukungannya atas kegiatan ini. Terlebih bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa yang sangat berperan di era global ini. Guru bahasa Inggris memiliki peran strategis untuk menghantarkan peserta didik menyongsong dunia global. "Kegiatan ini sejalan dengan visi Kemenag dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Agama Tahun 2020-2024, yakni "kementerian Agama yang profesional dan terpercaya dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong", ungkapnya.
Siti Nur Rohmah, S.Pd, selaku ketua MGMP mengutarakan kegiatan ini bertujuan agar guru-guru bahasa Inggris MTs lebih memahami model pembelajaran 5M dan GBA. "Kami mengundang narasumber Aridyah Niken Harjanti, M.Pd Instruktur Nasional (IN), sekaligus praktisi di SMP 1 Kalasan. Dengan begitu, paham betul berbagai masalah selama PJJ. Dan yang lebih utama, sebagai seorang guru yang telah menerbitkan buku-buku pendamping belajar bahasa Inggris, tentu banyak pengalaman yang bisa kita peroleh", terangnya. (Nur)