Lompat ke isi utama
x
MAN 2 Bantul

MAN 2 Bantul Mulai Terapkan Pembelajaran Daring, Kolaborasi Guru dan Orang Tua Jadi Penentu

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 3 September 2025

Bantul (MAN 2 Bantul) – Awal September 2025 menjadi babak baru bagi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul. Sesuai imbauan Kanwil Kementerian Agama DIY, madrasah yang berlokasi di Sabdodadi ini menetapkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara daring mulai 1 hingga 4 September 2025. Kebijakan tersebut resmi tertuang dalam surat pemberitahuan bernomor B-954/Ma.12.01.02/HM.01/09/2025 yang ditandatangani Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, pada Senin (01/09/2025).


Pada 1 September, seluruh siswa langsung mengikuti pembelajaran penuh secara online. Untuk hari-hari berikutnya, pihak madrasah masih menunggu perkembangan kondisi. Jika diperlukan penyesuaian, pengumuman akan segera disampaikan. “Kami ingin memastikan proses belajar tetap berjalan tanpa hambatan. Meskipun anak-anak belajar dari rumah, kualitas pembelajaran harus tetap dijaga,” ungkap Nur Hasanah.


Walau siswa belajar dari rumah, guru dan pegawai tetap masuk sekolah sebagaimana biasanya. Bahkan mereka diwajibkan mengenakan pakaian batik atau seragam kedinasan sebagai bentuk kedisiplinan dan tanggung jawab. Guru mata pelajaran bersama wali kelas juga diminta aktif memastikan siswa hadir dalam kelas daring. Pemantauan kehadiran dan partisipasi murid di setiap jam pelajaran menjadi fokus utama agar pembelajaran tidak kehilangan arah.


Surat edaran juga menekankan pentingnya peran orang tua. Pihak madrasah mengharapkan dukungan penuh dari orang tua dalam mendampingi putra-putri mereka saat belajar dari rumah. “Dukungan orang tua sangat penting. Tanpa pengawasan di rumah, sulit memastikan anak-anak benar-benar mengikuti pembelajaran daring,” jelas Nur Hasanah.


Koordinasi erat antara wali kelas dengan orang tua pun dianggap krusial untuk menjaga disiplin siswa selama jam belajar berlangsung. Selain teknis pembelajaran, MAN 2 Bantul juga mengingatkan seluruh warganya agar bijak menggunakan media sosial. Unggahan bernada provokatif diminta dihindari, diganti dengan konten yang menenangkan dan bermanfaat. “Gunakan media sosial untuk hal-hal positif. Jangan sampai informasi yang belum pasti justru menimbulkan keresahan,” tegas Kepala Madrasah.


Kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun RI dan peringatan Maulid Nabi yang semula dijadwalkan awal September, ditunda pelaksanaannya hingga minggu berikutnya. Penundaan ini dilakukan agar fokus utama tetap pada pembelajaran daring dan meminimalisir gangguan konsentrasi siswa maupun guru. Kebijakan ini disambut positif oleh sebagian besar wali murid. Mereka memahami bahwa langkah pembelajaran daring diambil demi kelancaran proses belajar. “Tidak masalah anak-anak belajar online dulu. Kami siap mendampingi agar mereka tetap disiplin,” ujar salah satu orang tua siswa kelas XI. Siswa sendiri mengakui adanya tantangan, terutama soal jaringan internet, namun tetap berusaha beradaptasi dengan sistem baru tersebut.


MAN 2 Bantul menegaskan bahwa keberhasilan pembelajaran daring tidak hanya ditentukan oleh sekolah, tetapi juga oleh dukungan orang tua dan kesungguhan siswa. “Kami berharap anak-anak tetap bersemangat meski belajar dari rumah. Pendidikan adalah hasil kerja sama antara guru, orang tua, dan siswa,” pungkas Nur Hasanah. Kebijakan pembelajaran daring di awal September ini menjadi wujud komitmen MAN 2 Bantul dalam menjaga keberlangsungan pendidikan di segala situasi. Dengan kerja sama semua pihak, madrasah yakin proses belajar tetap berjalan efektif.


Selain sebagai langkah adaptif, pembelajaran daring juga memberi kesempatan bagi siswa untuk melatih kemandirian belajar serta mempererat komunikasi antara sekolah dan keluarga. Pada akhirnya, pendidikan di MAN 2 Bantul diharapkan tetap menjadi tanggung jawab bersama demi masa depan generasi muda.(fitria)