MAN 2 Bantul Kuatkan Program Prodistik untuk Cetak Generasi Madrasah Melek Teknologi
Bantul (MAN 2 Bantul) - Suasana ruang guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul tampak berbeda pada Jumat siang itu. Di tengah kesibukan akhir bulan, para guru yang tergabung dalam Tim Program Terapan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Prodistik) berkumpul dalam suasana hangat dan penuh semangat. Mereka hadir bukan sekadar untuk rapat rutin, melainkan untuk melakukan evaluasi dan perencanaan pembelajaran Prodistik yang akan menjadi fondasi arah pengembangan program hingga pertengahan tahun 2026.
Kegiatan ini dihadiri oleh tim pengelola dan para instruktur Prodistik, serta dibuka secara resmi oleh Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas dedikasi seluruh tim yang telah berupaya maksimal mengembangkan program unggulan berbasis teknologi di madrasah. Menurutnya, Prodistik bukan sekadar program pelatihan komputer, tetapi merupakan wadah strategis untuk membentuk karakter digital generasi madrasah.
“Program Prodistik ini adalah jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja digital. Melalui pembelajaran yang terarah dan kreatif, kami ingin menyiapkan siswa-siswi MAN 2 Bantul agar tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga memiliki integritas, tanggung jawab, dan etika digital,” tutur Nur Hasanah dalam sambutannya. Kegiatan evaluasi dan perencanaan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Prodistik, Fitria Endang Susana. Dalam paparannya, Fitria menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk meninjau kembali efektivitas pembelajaran, sekaligus menyiapkan langkah konkret menjelang lomba Procomit ITS yang akan dilaksanakan pada akhir November 2025. Selain itu, tim juga membahas rencana karya akhir siswa serta pemetaan materi pembelajaran untuk periode November 2025 hingga Juni 2026.
Fitria menyampaikan bahwa monitoring dan evaluasi menjadi bagian penting dari siklus pengembangan Prodistik. “Kami ingin memastikan bahwa setiap tahapan pembelajaran berjalan efektif dan relevan dengan perkembangan dunia digital. Kegiatan ini menjadi wadah refleksi bagi kami untuk memperbaiki strategi pengajaran dan memperkaya pengalaman belajar siswa,” ujarnya. Dalam sesi diskusi, seluruh anggota tim aktif memberikan masukan dan berbagi pengalaman. Beberapa instruktur menyoroti pentingnya pendekatan berbasis proyek (project-based learning) untuk melatih keterampilan praktis siswa. Selain itu, muncul juga gagasan untuk memperkuat kolaborasi lintas mata pelajaran agar produk karya akhir siswa bisa lebih kontekstual dan berdaya guna.
Hasil rapat menyepakati arah pembelajaran Prodistik yang lebih terfokus. Untuk kelas X, materi akan menitikberatkan pada penguasaan aplikasi perkantoran (Office) serta desain grafis menggunakan Canva sebagai dasar keterampilan digital kreatif. Sementara itu, untuk kelas XI, pembelajaran akan diarahkan pada materi Digital Marketing dan penyusunan Karya Akhir Siswa (Final Project) yang menjadi puncak capaian kompetensi mereka.
Selain aspek teknis, tim juga membahas strategi pembinaan siswa yang akan mewakili MAN 2 Bantul dalam Lomba Procomit ITS, sebuah ajang kompetisi bergengsi di bidang teknologi informasi. Tim merancang pola pelatihan intensif dengan pendekatan mentoring agar siswa lebih siap menghadapi kompetisi tersebut. Dukungan dari kepala madrasah dan seluruh guru juga diharapkan dapat menumbuhkan semangat berkompetisi dan berkarya bagi peserta didik. Suasana rapat berjalan dinamis dan komunikatif. Sesekali terdengar tawa ringan ketika para guru berbagi pengalaman lucu selama proses pembelajaran digital di kelas. Namun, di balik suasana santai itu, terselip keseriusan untuk terus meningkatkan mutu program. Diskusi berkembang hingga membahas pentingnya integrasi nilai-nilai karakter Islami dalam setiap aspek pembelajaran Prodistik, agar siswa tidak hanya unggul secara teknologi, tetapi juga berakhlak mulia dan bijak dalam bermedia digital.
Kepala madrasah dalam penutupannya memberikan arahan sekaligus motivasi kepada seluruh tim. Beliau menegaskan bahwa keberhasilan Prodistik bukan hanya diukur dari capaian akademik atau prestasi lomba, tetapi dari kemampuan siswa menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkelanjutan. “Kami ingin MAN 2 Bantul menjadi madrasah yang mampu melahirkan generasi digital yang produktif, beretika, dan siap menghadapi tantangan zaman. Program seperti Prodistik ini adalah langkah nyata untuk mewujudkan hal itu,” tegas Nur Hasanah Rahmawati.
Menariknya, kegiatan evaluasi ini juga menghasilkan rencana kolaboratif antara tim Prodistik dan unit kegiatan siswa lainnya, seperti ekstrakurikuler desain dan jurnalistik digital. Sinergi tersebut diharapkan dapat memperluas ruang ekspresi kreatif siswa serta memperkuat branding madrasah di bidang literasi digital. Menutup kegiatan, Ketua Tim Prodistik kembali menegaskan komitmen timnya untuk terus berinovasi. “Kami berupaya menjadikan Prodistik bukan hanya kegiatan belajar, tetapi sebuah gerakan literasi digital madrasah. Setiap siswa harus merasa bahwa teknologi adalah sarana untuk berkarya dan memberi manfaat,” ungkap Fitria.
Dengan semangat kolaboratif yang terbangun dalam pertemuan tersebut, MAN 2 Bantul meneguhkan diri sebagai madrasah unggul berbasis riset dan berkarakter Islami, yang senantiasa adaptif terhadap kemajuan zaman. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa madrasah tidak hanya fokus pada pengajaran agama dan akademik, tetapi juga membuka ruang luas bagi inovasi, kreativitas, dan penguasaan teknologi.
/fitria