MAN 2 Bantul Ikuti Webinar Nasional, Bahas Strategi SNBP 2026 dan Peran TKA
Bantul (MAN 2 Bantul) – Menyongsong pelaksanaan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul terus memperkuat komitmennya dalam mendampingi siswa menghadapi jalur masuk perguruan tinggi negeri. Salah satu upaya nyata dilakukan dengan mengikuti webinar nasional bertema “Strategi Cerdas Pemilihan Mapel, Pendataan, dan Manfaat Tes Kompetensi Akademik (TKA) dalam SNBP” yang digelar oleh Direktorat SMA Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Jumat (19/09/2025). Acara ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube Direktorat SMA sehingga dapat diakses luas oleh sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia.
Kegiatan tersebut menghadirkan ribuan peserta dari berbagai daerah. Dari MAN 2 Bantul, partisipasi diwakili oleh Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Fitria Endang Susana, yang berperan aktif mendampingi siswa kelas XII dalam mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi. Acara dipandu secara interaktif oleh Muhammad Zahid As Shidqi, Duta SMA Jawa Barat 2025, yang membuat suasana webinar tetap hidup dengan gaya komunikatif.
Webinar menghadirkan sejumlah narasumber kunci dari kementerian dan praktisi pendidikan, yaitu Winnar Jihad Akbar (Direktur SMA), yang memaparkan kebijakan umum SNBP sekaligus urgensi strategi pemilihan mapel. Ia menegaskan bahwa kesalahan memilih mapel dapat menurunkan peluang diterima di SNBP. Ia menyontohkan, calon mahasiswa kedokteran harus menekankan biologi dan kimia, sedangkan jurusan teknik memerlukan penguatan matematika dan fisika.
Narasumber kedua, Riza Satria Perdana (Koordinator SNBP), yang menguraikan teknis pendataan siswa dan mekanisme seleksi. Ia menekankan bahwa data akademik siswa harus diunggah secara lengkap dan valid ke sistem pusat. Kelalaian dalam pendataan bisa berpengaruh langsung terhadap peluang siswa dalam seleksi.
Narasumber ketiga, Rahmawati (Plh Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen), yang menekankan pentingnya asesmen untuk pemetaan kemampuan siswa secara nasional. Narasumber keempat, Suryo Atmojo (Pengembang Penilaian Pendidikan Ahli Pertama), yang menjelaskan fungsi TKA sebagai instrumen pendukung seleksi. Ia menguraikan bahwa TKA bukan komponen utama SNBP, tetapi memiliki fungsi penting untuk memetakan kemampuan kognitif siswa. TKA juga bisa dipakai perguruan tinggi sebagai tambahan pertimbangan seleksi, sekaligus alat evaluasi diri bagi siswa.
Salah satu isu yang banyak dipertanyakan adalah urgensi nilai TKA sebagai komponen seleksi SNBP 2026. Para narasumber menegaskan bahwa nilai TKA tergantung kebijakan masing-masing perguruan tinggi negeri (PTN). Artinya, PTN berhak menentukan bobot masing-masing komponen. Ada PTN yang menitikberatkan rapor dan prestasi, ada pula yang menambahkan TKA sebagai instrumen seleksi tambahan.
Webinar juga membahas teknis pendaftaran TKA, yang melibatkan kerja sama antara sekolah, operator, dan siswa. Dengan mekanisme ini, diharapkan tidak terjadi kesalahan teknis maupun administrasi dalam proses pendaftaran.
Fitria Endang Susana mengungkapkan bahwa webinar ini sangat membantu pihak madrasah. “Kami mendapat wawasan baru dan aplikatif, mulai dari strategi memilih mapel, validitas pendataan, hingga fungsi TKA. Semua ini akan kami tindaklanjuti melalui sosialisasi internal agar siswa lebih siap menghadapi SNBP,” ujarnya. Ia menambahkan, keikutsertaan dalam webinar ini menjadi bentuk kepedulian madrasah terhadap masa depan siswa. “Kami tidak ingin mereka salah langkah hanya karena kurang informasi. Dengan persiapan matang, peluang diterima di perguruan tinggi negeri akan semakin besar,” tegasnya.
Keikutsertaan MAN 2 Bantul dalam kegiatan ini membuktikan keseriusan madrasah mendampingi siswa menuju perguruan tinggi negeri. Dengan pemahaman baru tentang strategi pemilihan mapel, validitas pendataan, serta mekanisme seleksi nasional, siswa MAN 2 Bantul diharapkan lebih percaya diri menghadapi SNBP 2026 dan mampu meraih prestasi terbaik. (fitria)