MAN 2 Bantul Ikuti Sosialisasi Kebijakan Tes Kemampuan Akademik 2025
Bantul (MAN 2 Bantul) – Untuk memperkuat pemahaman terkait kebijakan terbaru tentang Tes Kemampuan Akademik (TKA), Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul berpartisipasi dalam kegiatan Sosialisasi Kebijakan TKA Tahun 2025. Acara ini digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada Senin (08/09/2025). Hadir sebagai narasumber utama perwakilan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, sementara dari MAN 2 Bantul diwakili oleh Waka Kurikulum, Fitria Endang Susana bersama proktor serta guru pendamping siswa kelas XII.
Kegiatan ini bertujuan agar sekolah, guru, dan siswa memahami arah kebijakan TKA terbaru. Tahun 2025, cakupan TKA semakin luas, tidak hanya untuk siswa SMA/MA, tetapi juga menjangkau SD/MI, SMP/MTs, SMK/MAK, SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan satuan pendidikan sederajat. Dengan kebijakan ini, pemerintah berusaha membuka kesempatan yang lebih setara bagi seluruh lulusan jenjang menengah agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.
Selain itu, sosialisasi juga penting untuk memastikan madrasah memperoleh informasi seragam mengenai teknis maupun substansi TKA. Dengan begitu, guru dan siswa dapat menyiapkan diri lebih baik, baik dari segi strategi belajar maupun kesiapan teknis menghadapi ujian berbasis komputer. “Melalui sosialisasi ini, madrasah bisa menyusun langkah yang lebih terarah. Guru tahu apa yang perlu ditekankan dalam pembelajaran, dan siswa dapat mempersiapkan diri secara lebih matang,” jelas narasumber, Nawan.
Dalam pemaparannya, narasumber menekankan beberapa hal penting, seperti tujuan TKA, format tes, dan teknis pelaksanaan. Pendaftaran dilakukan secara online melalui portal resmi, sementara madrasah berperan mendampingi siswa dalam proses tersebut, termasuk simulasi ujian dan memastikan sarana prasarana siap.
Narasumber juga mengingatkan bahwa pelaksanaan TKA akan digelar sebelum masa seleksi perguruan tinggi dimulai. Karena itu, sekolah/madrasah harus mempersiapkan siswa sejak awal agar tidak terburu-buru menjelang pelaksanaan. Ia juga memberi tips agar siswa terbiasa dengan soal berbasis HOTS, melatih manajemen waktu, dan rutin mengikuti tryout.
Sebagai salah satu madrasah di Bantul, MAN 2 Bantul menyambut baik kegiatan ini. “Setelah sosialisasi ini, kami akan mengadakan koordinasi internal agar guru bisa menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan TKA. Kami juga akan menjadwalkan tryout khusus untuk kelas XII sebagai bentuk persiapan nyata,” ungkap Fitria. Ia menambahkan, madrasah juga akan menggandeng orang tua untuk ikut mendukung persiapan siswa. “Dukungan moral dan teknis dari berbagai pihak sangat penting agar siswa lebih percaya diri menghadapi TKA 2025,” tambahnya.
Sesi sosialisasi berlangsung interaktif. Peserta diberi kesempatan bertanya langsung kepada narasumber. Pertanyaan yang muncul beragam, mulai dari teknis pendaftaran online, keterlibatan siswa, hingga mata pelajaran yang diujikan. Semua pertanyaan dijawab dengan jelas sehingga peserta merasa lebih tenang dan memahami langkah yang perlu dilakukan setelah sosialisasi.
Dengan adanya sosialisasi ini, MAN 2 Bantul berharap tim pelaksana TKA lebih memahami teknis pelaksanaan, guru dapat menyesuaikan metode pembelajaran, dan madrasah mampu menyediakan fasilitas yang mendukung. “TKA bukan sekadar tes untuk memvalidasi nilai rapor dalam seleksi perguruan tinggi, tetapi juga sarana mengukur kemampuan berpikir kritis siswa yang akan bermanfaat di masa depan. Karena itu, madrasah harus serius memfasilitasi,” tegas Fitria.
Bagi MAN 2 Bantul, sosialisasi Kebijakan TKA Tahun 2025 adalah momentum penting untuk menyamakan persepsi dan memperkuat persiapan menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi. Dengan strategi yang tepat, informasi yang jelas, dan dukungan semua pihak, siswa diharapkan dapat meraih hasil terbaik dan melanjutkan pendidikan sesuai cita-cita. Acara yang berlangsung melalui Zoom Meeting ini bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga memacu semangat seluruh warga madrasah untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. MAN 2 Bantul optimis, dengan persiapan matang, para siswanya akan mampu bersaing di tingkat nasional.(fitria)