Kepala MTsN 6 Bantul Lakukan Supervisi Bimbingan Konseling
Bantul (MTsN 6) - Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah, S. Ag., M.Pd. I., melaksanakan supervisi guru Bimbingan Konseling MTsN 6 Bantul. Guru yang disupervisi adalah Putri Pamungkas. Bimbingan yang dilakukan adalah bimbingan klasikal di dalam kelas yang dilaksanakan dikelas 7B dengan tema etika pergaulan, Selasa (19/09/2023).
Pengambilan tema bimbingan merujuk pada hasil asesmen kebutuhan siswa yang disebar disetiap awal semester dan fakta kebutuhan bimbingan siswa di lapangan. Kepala Madrasah MTsN 6 Bantul, Mafrudah, menyambut baik tema etika pergaulan yang sejalan dengan pembentukan karakter siswa yang ber akhlakul karimah. Beliau menyatakan, "Etika didalam berteman erat hubungannya dengan membentuk karakter berakhlakul karimah yakni bagaimana anak-anak dapat berteman dengan baik dan saling menghormati tanpa membully atau menyakiti perasaan," ujar Mafrudah.
Materi diberikan dengan memanfaatkan teknologi VR (Realitas Virtual) sebagai wadah untuk menarik siswa tetap fokus dan mengenalkan teknologi digital terbaru kepada siswa. Selain itu juga menerapkan kompetensi 4C (Critical Thinking, Creative Thinking, Collaboration, and Communication). Kepala madrasah dalam pernyataannya menyatakan bahwa memberikan materi kepada siswa harus sesuai zaman tidak lagi metode ceramah. Ceramah hanya untuk instruksi atau penguatan selebihnya biarkan siswa mengeksplor sendiri. "Dalam pembelajaran yang baik 4C abad 21 itu penting dilakukan guna mengembangkan potensi siswa, pemberian materi kepada siswa harus sesuai zaman saat ini tidak lagi metode ceramah, metode ceramah hanya untuk instruksi atau penguatan selebihnya biarkan siswa mengeksplor sendiri" tuturnya.
Selain itu, pembimbingan klasikal kali ini juga mengajak siswa melakukan Therapy Art Expression takni teknik atau terapi menggambar atau mewarnai untuk menunjukkan ekspresi perasaan siswa yang terpendam mengenai suasana hati saat ini dan kondisi pertemanan/pergaulannya. Melalui Therapy Art Expression Teknik ada salah satu siswa bernama Arif yang menuangkan kerinduannya kepada orang tua dan rumah karena belum bisa pulang terkait peraturan pondok pesantren yang ditempati. "Ini rindunya besar, Bu. Saya memberi warnanya banyak, saya rindu sama orang tua sama suasana rumah saya juga, udah lama belum pulang baru bisa pulang besok Desember" tandas Arif. (put/rin)