Kepala MTsN 6 Bantul Ikuti Zoom Evaluasi Penggunaan Aplikasi Jelajah Ilmu
Bantul (MTsN 6 Bantul) - Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah aktif berpartisipasi dalam sesi evaluasi penggunaan aplikasi jelajah ilmu melalui platform zoom yang berlangsung dari pukul 09.30 hingga selesai pada hari Senin (19/02/24). Aplikasi jelajah ilmu merupakan inisiatif program implementasi digital di dunia pendidikan dari Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah bekerja sama dengan PT. Acer Indonesia, yang bertujuan untuk memperkuat pembelajaran di lingkungan madrasah.
Acara tersebut dipandu oleh Renny Kristanti dari PT. Acer Indonesia. Pada sesi sambutan, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama KSKK Kemenag RI, Papay Supriatna menyampaikan bahwa telah ada 103 madrasah di seluruh Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk menggunakan aplikasi jelajah ilmu dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang mendapat kesempatan tersebut diantaranya yaitu MTsN 6 Bantul, MIN 4 Bantul dan MAN 2 Kota Yogyakarta. "Adanya aplikasi jelajah ilmu akan sangat membantu seiring dengan tuntutan kemajuan teknologi. Hal ini menjadi langkah positif untuk memajukan pendidikan sejalan dengan kemajuan teknologi," ujar Papay Supriatna.
Mafrudah turut menyampaikan evaluasi mengenai penggunaan aplikasi tersebut. Dalam diskusi yang berlangsung, beberapa kendala yang dihadapi menjadi sorotan utama. Salah satunya adalah masalah navigasi layar yang terasa kurang responsif ketika dibuka melalui perangkat ponsel. Selain itu, terdapat batasan dalam pembuatan soal, dimana hanya bisa maksimal 20 soal. Kendala lainnya adalah perlunya sinyal yang kuat untuk menggunakan aplikasi ini, sementara sinyal di madrasah seringkali tidak stabil.
"Kami sangat bersemangat untuk aktif terlibat dalam pengembangan teknologi pendidikan. Aplikasi jelajah ilmu merupakan inovasi yang menjanjikan untuk memperkuat pembelajaran di lingkungan madrasah, dan kami senang dapat menjadi bagian dari perubahan positif ini. Meskipun ada hambatan teknis, kehadiran aplikasi ini memberikan harapan baru dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan zaman," ujar Mafrudah.
Kehadiran aplikasi jelajah ilmu dinilai memberikan kontribusi positif terhadap proses pembelajaran di MTsN 6 Bantul dan madrasah lainnya. Kritik dan masukan dari evaluasi ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut agar aplikasi ini dapat lebih efektif dan mudah digunakan oleh seluruh madrasah di Indonesia. MTsN 6 Bantul bersama dengan madrasah lainnya berkomitmen untuk terus mendukung implementasi teknologi dalam pendidikan demi peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih baik di masa mendatang. (bel)