Kepala MTsN 6 Bantul Hadiri Festival Literasi Nasional
Bantul (MTsN 6 Bantul) – Kamis (4/5/2023) Kepala MTsN 6 Bantul bersama dengan Wakil Kepala Ur. Kesiswaan, Joko Setiawan, Waka Ur. Kurikulum, Rina Harwati, dan dua orang siswa, Dania dan Azka menghadiri acara Festival Literasi Nasional (FLS). Acara bertempat di Balai Kota Surakarta Solo. Mafrudah Kepala MTs Negeri 6 Bantul menyampaikan bahwa setiap tahun madrasah selalu aktif mengikuti event literasi tingkat nasional ini. “MTs Negeri 6 Bantul rutin mengikuti event literasi nasional ini. Kali ini madrasah mengikuti kegiatan literasi melalui penulisan cerpen. Cerpen para siswa kami himpun hingga mewujudkan karya berupa antologi. Selain siswa, para guru juga turut berpartisipasi,” ujar Mafrudah.
Sebagai madrasah yang memiliki salah satu branding sebagai madrasah literasi, maka Wakil Kepala Urusan Kesiswaan, Joko Setiawan tidak pernah luput mengikuti kegiatan yang dihelat oleh Nyalanesia ini. “Dengan mengikuti event ini para siswa akan termotivasi untuk terus menulis karena karya-karya mereka akan terekspose dan terpublish ke dalam buku antologi,” kata Joko Setiawan. “Hari ini kami ikutkan dua siswa penulis cerpen dalam buku antologi tersebut. Anak-anak sangat antusias dan senang bisa bertemu dengan para pegiat literasi lebih dari 1.700 sekolah se-Indonesia,” imbuhnya.
Acara puncak Festival Literasi Nasional ini bertema “Indonesia Bercerita” yang menghadirkan tokoh-tokoh nasional Menko PMK, Helmy Yahya (entrepreneur, creator), Indrawan Nugroho (innovator, creator), dan Lenang Manggala (Founder Nyalanesia). Narasumber yang mampu menyedot perhatian para peserta adalah Helmy Yahya dan Indrawan Nugroho. Helmy menyampaikan bahwa pendidikan di Indonesia akan maju pesat jika SDM yang di dalamnya terdapat guru sebagai motor tidak hanya menyampaikan ilmu di dalam kelas tetapi lebih pada bagaimana para siswa dapat menerima dengan baik ilmu-ilmu itu. “Gunakan media audiovisual dalam mengajarkan kepada peserta didik. Selain itu, guru juga harus aktif membuat konten-konten yang bermanfaat dengan bahasa audiens, jangan bahasa yang kaku, dan gemarlah menulis. Dengan upaya-upaya yang demikian maka cita-cita luhur bangsa Indonesia yang ingin mencapai masa keemasan di tahun 2030 dan 2045 akan tercapai. Dikatakan Helmy bahwa dengan bekal SDM yang andal itulah Indonesia akan optimis menjadi empat besar kekuatan nasional.
Sementara itu, Indrawan Nugroho seorang invator dan creator yang juga dihadirkan mengajak kepada seluruh pegiat literasi untuk menggiatkan aktivitas bercerita di hadapan peserta didik. “Guru jangan hanya sekadar menyampaikan teori, memberikan soal, tetapi juga harus mampu bercerita. Kemas teori-teori dalam pelajaran dalam bentuk cerita. Dengan demikian siswa tidak sekadar tahu, tetapi juga paham. Jika sudah paham maka akan tumbuh perhatian dan rasa penasaran. Bekal inilah yang lama-kelamaan akan mengendap dalam pikiran sehingga siswa tergerak hatinya untuk menggunakan ilmu-ilmu itu dalam kehidupan,” tanda Indrawan. (rin)