Kepala MAN 2 Bantul Masuk dalam Tim Penyusunan Naskah Akademik MAKN 2025
Tangerang (MAN 2 Bantul)-Kementerian Agama melalui Direktorat KSKK Madrasah menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Naskah Akademik Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri (MAKN) yang berlangsung di Saphiere Hotel, Tangerang, pada 12–14 November 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 26 orang peserta, terdiri atas tim penyusun Naskah Akademik MAKN, tim penyusun Naskah Akademik MAPK, serta para pejabat Direktorat KSKK, Ketua Tim Vokasi, Kasubdit Vokasi, dan Direktur KSKK Madrasah.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Direktur KSKK Madrasah, Nyayu Khodidah yang menegaskan pentingnya penyusunan naskah akademik sebagai langkah strategis menuju transformasi Madrasah Aliyah Plus Keterampilan menjadi Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri (MAKN). Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Kementerian Agama berkomitmen penuh memfasilitasi progres transformasi tersebut.
“Kemenag sedang mengupayakan payung hukum bagi transformasi MA plus keterampilan yang telah siap menjadi MAKN. Ini bagian dari penguatan pendidikan vokasional di madrasah, agar lulusan memiliki kompetensi keagamaan yang kuat sekaligus keterampilan kerja yang relevan dengan dunia industri,” tutur Direktur KSKK.
Tim penyusun Naskah Akademik MAKN ini terdiri dari para kepala madrasah dan akademisi yang memiliki pengalaman luas di bidang pendidikan vokasional keagamaan. Mereka adalah Nur Hasanah Rahmawati, Kepala MAN 2 Bantul; Deden, Kepala MAN 4 Bogor; Zahiri, Kepala MAN 1 Aceh Utara; Muh. Hatta, Kepala MAN 15 Jakarta; Susiana, Pengawas Madrasah Jakarta Timur; serta Maftuhah, dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Tim Vokasi, Luky Herawati, dan Kasubdit Vokasi, Anis Masykur yang memberikan arahan sekaligus motivasi kepada seluruh peserta. Dalam arahannya, Anis Masykur menekankan pentingnya sinergi dan komitmen bersama dalam merampungkan naskah akademik tersebut.
“Tim ini harus kompak, fokus, dan semangat menyelesaikan naskah akademik dalam waktu dua hari. Di akhir sesi, akan ada paparan hasil yang menjadi bahan evaluasi bersama agar dokumen ini benar-benar matang dan bisa segera ditindaklanjuti,” tegas Anis Masykur.
Penyusunan naskah akademik ini menjadi tahapan penting dalam proses kebijakan pembentukan MAKN sebagai bentuk inovasi pendidikan kejuruan berciri khas keislaman. Dokumen tersebut diharapkan menjadi dasar ilmiah dan legal dalam pengembangan sistem pendidikan madrasah yang adaptif terhadap kebutuhan zaman, dunia kerja, dan perkembangan teknologi.
Salah satu anggota tim, Nur Hasanah Rahmawati, Kepala MAN 2 Bantul, menyampaikan komitmennya untuk memberikan kontribusi terbaik dalam penyusunan dokumen strategis ini. “Kami siap melaksanakan tugas sebaik-baiknya, berkontribusi penuh untuk menghasilkan naskah akademik yang berkualitas dan bermanfaat bagi masa depan pendidikan madrasah di Indonesia,” ujarnya.
Selama tiga hari kegiatan, peserta akan melakukan diskusi intensif, pembahasan substansi, serta penyusunan draf akhir naskah akademik. Pada sesi penutupan, setiap tim akan memaparkan hasil penyusunannya untuk mendapatkan masukan dan evaluasi dari jajaran Direktorat KSKK. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Kementerian Agama untuk memperkuat arah kebijakan pendidikan kejuruan berbasis madrasah yang berdaya saing global, berakar pada nilai-nilai keislaman, serta berorientasi pada kebutuhan dunia kerja dan kewirausahaan masa depan. (nhr)