Lompat ke isi utama
x
MAN 2 Bantul

Kepala MAN 2 Bantul Berikan Pengarahan Pelaksanaan Supervisi Guru: Wujudkan Supervisi Humanis, Reflektif, dan Kolaboratif

Dikirim oleh eka putri pada 24 October 2025

Bantul (MAN 2 Bantul) — Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, memberikan pengarahan dalam kegiatan briefing pelaksanaan supervisi guru yang berlangsung di Ruang Guru MAN 2 Bantul, Selasa (21/10/2025). Acara tersebut diikuti oleh seluruh guru MAN 2 Bantul dengan antusias dan berlangsung dalam suasana penuh keakraban serta semangat pembinaan profesional.

Kegiatan pengarahan ini menjadi bagian penting dari tahapan pelaksanaan supervisi pembelajaran tahun 2025, yang diawali dengan koordinasi antara tim kurikulum dan asesor madrasah. Dalam pengarahan ini, Kepala Madrasah menegaskan kembali tujuan utama supervisi, yakni sebagai upaya sistematis dalam meningkatkan mutu proses belajar mengajar, memperkuat profesionalisme guru, dan memastikan seluruh kegiatan pembelajaran berjalan sejalan dengan visi madrasah: peserta didik yang Mandiri, Unggul, Terampil, Inovatif, Antikorupsi dan antigratifikasi, Ramah Anak dan Ramah Lingkungan serta Berkarakter (Mutiara Berkarakter).

Dalam sambutannya, Nur Hasanah Rahmawati menekankan bahwa kegiatan supervisi bukan semata-mata proses penilaian, tetapi juga wadah pendampingan dan pembinaan berkelanjutan. Menurutnya, supervisi harus dimaknai sebagai proses saling belajar antara kepala madrasah, wakil kepala, dan guru untuk mengembangkan budaya reflektif dan kolaboratif di lingkungan kerja.

“Supervisi bukan mencari kesalahan, melainkan membantu guru agar semakin profesional dan siap menghadirkan pembelajaran yang memerdekakan siswa. Kita ingin menciptakan budaya pembinaan, bukan penilaian,” ujar Kepala Madrasah dengan penuh penekanan.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Madrasah Nur Hasanah Rahmawati juga  memaparkan secara rinci pedoman dan instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi tahun 2025. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini mengacu pada Revisi Instrumen Supervisi Pembelajaran MAN 2 Bantul 2025, yang disusun berdasarkan kebutuhan aktual madrasah dan selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka.
Instrumen tersebut menitikberatkan pada empat aspek utama pembinaan, yaitu:

1.    Dukungan Sosial Emosional bagi Peserta Didik. Guru diharapkan mampu membangun interaksi positif, menghargai perbedaan, serta memberikan perhatian khusus kepada siswa yang memerlukan dukungan emosional. Guru juga diharapkan menumbuhkan rasa percaya diri siswa agar mereka merasa aman, diterima, dan dihargai.
2.    Pengelolaan Kelas yang Kondusif. Supervisi akan menilai sejauh mana guru mampu menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan, serta menghindari perilaku agresif baik verbal maupun nonverbal. Guru perlu menunjukkan kemampuan mengelola waktu, media, dan dinamika kelas secara efektif.
3.    Pengelolaan Proses Pembelajaran yang Efektif dan Bermakna. Aspek ini mencakup perumusan tujuan pembelajaran yang jelas, perancangan kegiatan belajar yang selaras dengan profil pelajar Pancasila dan moderasi beragama, serta penggunaan asesmen formatif dan sumatif yang bervariasi. Guru didorong untuk melakukan refleksi atas hasil belajar dan menyesuaikan metode dengan kebutuhan siswa.
4.    Fasilitasi Pembelajaran yang Menumbuhkan Karakter dan Kompetensi. Guru tidak hanya menjadi penyampai materi, tetapi juga fasilitator dalam membentuk nilai-nilai seperti keimanan, ketakwaan, kemandirian, kerja sama, dan tanggung jawab sosial.

Lebih lanjut, Nur Hasanah Rahmawati menjelaskan bahwa revisi instrumen ini merupakan hasil kolaborasi antara tim kurikulum dan asesor madrasah. Pembaruan ini dilakukan agar pelaksanaan supervisi lebih adaptif dengan paradigma pembelajaran abad ke-21. Selain mengukur keterampilan mengajar, instrumen kini menilai juga aspek humanis, spiritual, dan sosial dari seorang pendidik.

“Supervisi tahun ini diarahkan menjadi kegiatan yang reflektif dan partisipatif. Guru akan diajak berdialog, menilai dirinya sendiri, dan bersama-sama merancang langkah perbaikan yang berkelanjutan,” jelas Nur Hasanah Rahmawati. Kegiatan pengarahan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi terbuka yang dipandu oleh waka kurikulum Fitria Endang Susana. Dalam kesempatan itu, Fitria menyoroti pentingnya pemahaman mendalam terhadap instrumen supervisi agar pelaksanaannya tidak terkesan administratif semata. Ia menekankan bahwa instrumen baru ini menuntut guru untuk benar-benar memahami filosofi pembelajaran yang berpihak pada murid.

“Instrumen supervisi ini mengingatkan kita untuk lebih peka terhadap kebutuhan belajar siswa. Kita tidak hanya menilai apa yang diajarkan, tapi juga bagaimana cara kita mengajar dan bagaimana murid merasa aman dan bersemangat di kelas,” ungkap Fitria dengan penuh refleksi.

Diskusi berlangsung hangat dan produktif. Beberapa guru menyampaikan pertanyaan serta masukan mengenai teknis pelaksanaan, seperti pengisian lembar observasi, jadwal pelaksanaan supervisi, dan cara menindaklanjuti hasil refleksi guru. Tim kurikulum menjelaskan bahwa seluruh proses akan dilakukan secara bertahap dan transparan, dimulai dari tahap persiapan, observasi kelas, refleksi hasil, hingga tindak lanjut pengembangan kompetensi guru.

Kegiatan supervisi di MAN 2 Bantul tahun 2025 dirancang sebagai proses pembinaan yang berkelanjutan. Hasil supervisi tidak hanya digunakan untuk menilai kinerja guru, tetapi juga menjadi dasar bagi pengembangan pelatihan, coaching clinic, dan peer learning antar guru. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan budaya belajar di kalangan guru sebagaimana semangat Madrasah Hebat Bermartabat.

Di akhir acara, Kepala Madrasah kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas pelaksanaan supervisi. Ia berharap seluruh guru mampu menjadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk terus tumbuh dan memperbaiki kualitas diri.
“Supervisi adalah jalan menuju peningkatan mutu. Jika dilaksanakan dengan hati dan niat baik, maka hasilnya bukan sekadar laporan, tetapi perubahan nyata dalam sikap dan praktik mengajar kita,” tegas Nur Hasanah.

Dengan berakhirnya pengarahan tersebut, seluruh guru MAN 2 Bantul telah siap melaksanakan supervisi sesuai jadwal yang telah disusun. Kegiatan ini menjadi langkah konkret madrasah dalam menciptakan iklim pembelajaran yang berkualitas, humanis, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik. Melalui supervisi yang reflektif dan kolaboratif, MAN 2 Bantul berharap dapat terus menjadi madrasah rujukan dalam inovasi pendidikan dan pembinaan profesionalisme guru di lingkungan Kementerian Agam/fitria