Ikuti Workshop IKM, Kepala Madamusba Ajak Tingkatkan Pendidikan Bermutu
Bantul (MAS Darul Mushlihin) – Kepala MA Darul Mushlihin Bantul (Madamusba), Andri Efriadi mengikuti Workshop Pembelajaran Berdiferensial dan Kebijakan IKM yang dilaksanakan di Aula MAN 3 Bantul, Senin (10/6). Kegiatan workshop dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, Abd Su’ud dan dihadiri oleh kepala madrasah dan waka kurikulum madrasah se-DIY.
“Sudah saatnya kita melakukan inovasi untuk meningkatkan pendidikan bermutu, mampu bersaing, dan punya ciri khas. Era Pendidikan sekarang menunjukkan pentingnya membangun lulusan yang bernalar kritis, inovatif, dan memiliki skill. Maka hal itu harus disikapi bersama bagi kita selaku pelayan untuk mereka. Terobosan baru melalui Kurikulum Merdeka ini diharapkan bisa meningkatkan guru untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi fasilitator bagi siswa. Sehingga ke depannya output yang dihasilkan akan menjadi insan yang berakhlakul karimah,” ujar Andri.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY mengungkapkan tentang definisi Kurikulum Merdeka. “Kurikulum Merdeka adalah hasil inovasi yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Kementerian Agama yang memberikan kebebasan bagi madrasah untuk melaksanakan program pendidikannya. Satuan pendidikan diberi hak penuh dalam menentukan standar kompetensi lulusan, mengolah skill siswa, dan sistem pembelajaran yang fleksibel. Pada dasarnya sistem kurikulum adalah sebuah alat (tools), semua ditentukan oleh kemampuan user-nya, dalam hal ini yaitu guru dan kepala madrasah. Semoga adanya kegiatan ini diharapkan bisa merumuskan strategi dan kreasi yang akan menterjemah peran madrasah di masyarakat,” ujar Su'ud.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Tim 1 Bidang Kurikulum dan Kesiswaan Kanwil Kemenag DIY, Anita Sudarmini mengungkapkan tentang urgensi Kurikulum Merdeka. “Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) berpusat pada muatan esensial untuk membentuk karakter yang berakhlakul karimah. Di dalam IKM, proses pembelajaran dilakukan untuk pembentukan moral, dan kemampuan skill, serta potensi yang dimiliki. Selain itu, guru dituntut untuk dapat mengenali kondisi siswa dalam memahami materi, latar belakang ekonomi siswa, dan daya tangkap peserta didik. Hal itu perlu diperhatikan karena akan berpengaruh dalam proses pendampingan belajar nantinya, sehingga semua siswa akan tumbuh karakter dalam belajar,” ungkap Anita. (anh)