Hari Kedua Pembuatan Tempe di MTsN 9 Bantul dalam Kegiatan P5RA Bioteknologi Pangan
Bantul (MTsN 9 Bantul) – Siswa-siswi MTs Negeri 9 Bantul melanjutkan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil 'Alamin (P5RA) pada hari ketujuh dengan fokus pada pembuatan tempe sebagai bagian dari bioteknologi pangan, Selasa (08/10/2024). Kegiatan yang dilakukan di madrasah ini berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme dari para siswa. Pada hari kedua proses pembuatan tempe, mereka menjalani tahap-tahap lanjutan dalam proses pembuatan tempe yang melibatkan berbagai langkah penting.
Tahap pertama yang dilakukan oleh para siswa adalah mencuci kacang kedelai dan kacang koro. Proses ini dilakukan dengan teliti untuk memastikan bahwa semua kotoran yang menempel pada bahan dasar tempe tersebut bersih. Para siswa mencuci kacang kedelai dan kacang koro secara berulang-ulang menggunakan air bersih untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Setelah proses pencucian selesai, mereka melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu merebus kacang kedelai dan kacang koro selama kurang lebih 30 menit. Proses perebusan ini bertujuan untuk melunakkan kacang sehingga nantinya dapat menyerap ragi dengan baik. Para siswa dengan cermat mengatur waktu perebusan untuk memastikan kacang tidak terlalu keras ataupun terlalu lembek.
Kemudian, setelah direbus, kacang-kacangan tersebut kembali dibilas dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa bahan yang tidak diinginkan. Pembilasan ini penting dilakukan agar kacang siap untuk masuk ke dalam proses fermentasi.
Setelah dibilas, langkah selanjutnya adalah meniriskan dan mendinginkan kacang. Proses ini dilakukan untuk menurunkan suhu kacang hingga suhu ruang sebelum diberi ragi, sehingga ragi bisa bekerja secara optimal saat dicampurkan dengan kacang-kacangan yang sudah dingin.
Tahap yang sangat penting dalam pembuatan tempe adalah pemberian ragi. Para siswa menaburkan ragi secara merata ke seluruh permukaan kacang kedelai dan kacang koro. Setelah itu, mereka dengan teliti mengaduknya hingga ragi tercampur dengan baik ke semua bagian kacang, memastikan proses fermentasi dapat berjalan dengan sempurna.
Tahap terakhir dalam proses ini adalah membungkus kacang yang sudah diberi ragi dengan daun pisang. Daun pisang dipilih sebagai pembungkus alami yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan aroma khas pada tempe yang dihasilkan. Para siswa dengan hati-hati membungkus kacang-kacangan tersebut sehingga siap untuk melalui proses fermentasi selama beberapa hari ke depan.
Kegiatan pembuatan tempe ini merupakan bagian dari program P5RA di MTsN 9 Bantul, yang bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang konsep dasar bioteknologi pangan dan mengembangkan keterampilan praktis dalam mengolah bahan pangan lokal. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai kerja sama, ketelitian, dan tanggung jawab di kalangan siswa.
Rahmat Supriadi, salah satu Fasilitator P5RA kelas IX dalam kegiatan ini, menyatakan bahwa siswa-siswi sangat antusias dalam mengikuti setiap tahapan proses pembuatan tempe. "Proses pembuatan tempe ini bukan hanya sekadar praktik bioteknologi pangan, tetapi juga menjadi sarana untuk melatih siswa dalam kerja sama tim, ketekunan, dan kedisiplinan. Kami sangat bangga melihat semangat dan dedikasi mereka," ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan edukatif bagi para siswa, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap produk pangan lokal. Pada akhir kegiatan P5RA ini, tempe yang dihasilkan oleh para siswa rencananya akan diolah dan dipamerkan kepada seluruh warga madrasah untuk menunjukkan hasil kerja keras mereka. (asw)