Guru PJOK MIN 2 Mengkuti Sosialisasi Bahaya Merokok di Kalangan Pelajar
Bantul (MIN 2 Bantul) - Puskesmas Imogiri II Menggelar Sosialisasi Penyuluhan Kesehatan terkait penjaringan Kesehatan di Aula Puskesmas Imogiri 2, Rabu (21/6). Kegiatan tersebut diikuti oleh guru yang diberi tugas Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Salah satu peserta dari MIN 2 Supardal selaku guru PJOK. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Puskesmas selaku narasumber drg. Imung, dr. Hayati dan dr.Rina.
dr. Imung dalam sambutanya menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran peserta. Imung membuka acara dan menyampaikan materi yang akan diikuti tentang sosialisasi penjaringan kesehatan anak usia sekolah, skrining merokok anak usia sekolah, skrining kesehatan jiwa anak usia sekolah serta persiapan bulan imunisasi anak sekolah.
Sementara dr. Hayati menyampaikan bahwa kesehatan anak usia anak sekolah sangat penting karena di usia ini termasuk masa pertumbuhan dan perkembangan baik perkembangan fisik maupun jiwa.
dr. Imung juga manyampaikan efek dan bahaya merokok. Masalah rokok memang masalah yg sangat perlu di perhatikan karena dampak dari merokok memang sangat berbahaya. Banyak anak usia sekolah yg sudah merokok. Perokok usia pelajar termasuk tinggi di kisaran 27,76% pernah merokok
"Pelajar kenal merokok lewat teman, keluarga, media elektronik dan iklan-iklan. Orang yang tidak boleh merokok di sekolah. Siswa, guru, orang yang berada di lingkungan sekolah. Dinas kesehatan sangat sulit untuk mengendalikan perilaku merokok ini,karena menyangkut perilaku seseorang", kata dr. Imung.
Narasumber yang kedua dr. Rina menyampaikan untuk mengurangi hal tersebut, perlu di lakukan skrining kesehatan sampaikan itu juga demi menjalin kerja sama dari puskesmas Imogiri II menawarkan program bimbingan atau pendampingan yg terkait dengan kesehatan anak sekolah maupun lingkungan sekolah.
"Terimakasih kepada bapak Supardal selaku Guru PJOK dengan adanya sosialisasi ini beliau dapat mengimbaskan ke guru, siswa dan warga madrasah tentang kawasan bebas asap rokok, narkotika dan sejenisnya", kata Kepala MIN 2 Bantul. (Fat)