Lompat ke isi utama
x
MTsN 3 Bantul

Guru MTsN 3 Bantul Mengikuti Seminar Bimbingan Konseling dalam Rangka Milad ke-71 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta

Dikirim oleh Sugiyono pada 2 August 2024

Bantul (MTsN 3 Bantul) -  Dalam rangka merayakan milad ke-71, SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta mengadakan seminar bimbingan konseling yang bertema “Mendeteksi Sejak Dini Kesehatan Mental Remaja.” Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai guru SMP/MTs di DI Yogyakarta pada 2 Agustus 2024.

Seminar diawali dengan sambutan dari Kepala SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Fitri Sari Sukmawati. Ia mengucapkan terimakasih atas dukungan sekolah dalam mendorong siswanya untuk terus dapat melanjutnya sekolahnya khususnya di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, ia juga menegaskan semangat kerjasama ini semoga bisa terus dibangun.

Humas SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta turut memperkenalkan berbagai program unggulan sekolah, termasuk kerjasama dengan beberapa sekolah luar negeri dan pembukaan kelas untuk tahun ajaran 2025/2026 yang mencakup 7 kelas reguler, 1 kelas tahfiz, dan 1 kelas seni multimedia.

Inti dari seminar ini adalah sesi oleh Agustin Dwi Widowati, Psikolog, yang membahas tentang pentingnya kesehatan mental remaja dengan tema “Remaja Bahagia, Remaja Sehat Mental.” Dalam presentasinya, Agustin menyebutkan bahwa masalah mental pada remaja sering kali berakar dari lingkungan keluarga. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mendukung remaja meliputi mendorong mereka untuk membagikan perasaan, menyediakan dukungan emosional, menyelesaikan konflik bersama, dan membantu mereka dalam mengelola stres.

Agustin juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara sekolah dan kesehatan mental. Peran guru dalam hal ini sangat penting, dengan menampilkan contoh perilaku yang baik, menyediakan ruang untuk ekspresi emosional, membantu siswa memahami perasaan mereka, berkomunikasi dengan jelas, memberikan instruksi yang relevan, serta memulai interaksi positif antara teman sebaya.

“Seminar ini dapat memberikan wawasan dan alat yang berguna bagi para pendidik dalam mendukung kesehatan mental remaja di lingkungan sekolah” ungkap Zhana Arum Prastiwi.

Alwan Saifudin  guru BK yang turut ikut dalam seminar juga mengatakan bahwa seminar tentang mendeteksi kesehatan mental remaja sangat penting. Ini membantu mengenali tanda awal masalah, memberi strategi pencegahan, dan meningkatkan dukungan. Selain itu, seminar ini mengurangi stigma dan mendorong pendekatan yang lebih terbuka terhadap kesehatan mental. (zap)