Lompat ke isi utama
x
MAN 2 Bantul

Guru Kimia MAN 2 Bantul Ikuti Studi Lapangan ke Polman Ceper: Menggali Ilmu Pengecoran Logam untuk Dunia Pendidikan

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 19 September 2025

Klaten (MAN 2 Bantul) — Dua guru kimia MAN 2 Bantul, Is Dwiyanti dan Puji Lestari turut serta dalam kegiatan studi lapangan MGMP Kimia MA DIY ke Politeknik Manufaktur (Polman) Ceper, Klaten, Kamis (18/09/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kompetensi guru sekaligus memperluas wawasan dunia pendidikan terkait perkembangan teknologi manufaktur dan industri pengecoran logam.


Rombongan guru kimia yang tergabung dalam MGMP Kimia MA DIY disambut langsung oleh Susanto Tirtoprojo, Direktur Polman Ceper, beserta jajarannya. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Polman Ceper sejak berdiri pada 24 Juli 2003 telah berkomitmen menghadirkan pendidikan vokasi berbasis industri, terutama di bidang teknologi pengecoran logam.


"Kami terus berupaya menghubungkan pendidikan dengan dunia industri. Polman Ceper menjadi bagian penting dalam mencetak tenaga profesional yang siap kerja sekaligus mampu berinovasi. Kolaborasi dengan dunia pendidikan, seperti kegiatan studi lapangan ini, merupakan langkah penting untuk bersama-sama membangun kualitas SDM," ujar Susanto.


Dalam sesi sosialisasi, Sapto Ismi Khasanah, Bidang Kesiswaan Polman Ceper memaparkan sejarah dan peran Polman Ceper. Lembaga pendidikan vokasi ini lahir dari inisiatif Polman Bandung yang berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Baru dan para pengusaha industri manufaktur di Ceper. Dengan lokasinya yang berada di pusat industri pengecoran logam, Polman Ceper memiliki keunggulan strategis karena mahasiswa dapat langsung berinteraksi dengan dunia kerja.

MAN 2 Bantul


Kegiatan studi lapangan ini tidak hanya menyajikan paparan materi, tetapi juga kesempatan bagi peserta untuk melihat langsung fasilitas workshop, laboratorium, dan proses produksi di lingkungan kampus. Para guru dapat menyaksikan bagaimana mahasiswa Polman Ceper ditempa dengan kurikulum yang menekankan keterampilan praktis dan inovasi teknologi.


Bagi Is Dwiyanti dan Puji Lestari, pengalaman ini menjadi kesempatan berharga untuk menambah wawasan yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran kimia di MAN 2 Bantul. "Melalui kegiatan ini, kami mendapat gambaran nyata bagaimana teori kimia yang diajarkan di kelas dapat terhubung langsung dengan aplikasi di dunia industri, khususnya di bidang pengecoran logam," ungkap Puji Lestari.


Hal senada juga disampaikan Is Dwiyanti. Menurutnya, kunjungan ke Polman Ceper membuka ruang bagi guru untuk memperkenalkan kepada siswa tentang prospek pendidikan vokasi di bidang teknik. "Siswa perlu dikenalkan pada berbagai jalur pendidikan tinggi, salah satunya vokasi. Polman Ceper memberi contoh bagaimana dunia pendidikan bisa berjalan beriringan dengan dunia kerja," ujarnya.


Para peserta juga berkesempatan berdiskusi mengenai peluang kerja sama antara MGMP Kimia MA DIY dengan Polman Ceper, termasuk kemungkinan program magang, penelitian bersama, maupun pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri.


Kegiatan studi lapangan ini berlangsung dengan penuh antusiasme. Guru-guru yang hadir merasa mendapatkan banyak pengetahuan baru, terutama mengenai proses pembuatan komponen logam melalui pengecoran dan aplikasinya di berbagai sektor industri.


Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan guru-guru kimia mampu membawa inspirasi baru ke dalam kelas. Selain itu, siswa madrasah dapat lebih termotivasi untuk mengeksplorasi bidang ilmu yang memiliki prospek besar di masa depan.


Studi lapangan MGMP Kimia MA DIY ke Polman Ceper menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri dapat berjalan selaras. MAN 2 Bantul melalui keterlibatan gurunya terus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan mutu pembelajaran sekaligus menyiapkan generasi muda yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. (isdwi)