FGD Kehumasan, Guru MTsN 6 Bantul Persembahkan Kado Puisi Catatan Tiga Januari
Bantul (MTsN 6 Bantul) - Guru MTsN 6 Bantul Rina Harwati menghadiri focus grup discussion (FGD) kehumasan di Aula MAN 4 Bantul, Kamis (9/3/2023). Dalam acara itu pula dilakukan launching buku Kado 77 Tahun Kementerian Agama Kanwil Kemenag DIY. Rina turut berkontribusi menulis puisi yang berjudul Catatan Tiga Januari.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Kakanwil Kemenag DIY, Masmin Afif yang sekaligus membuka acara FGD. Masmin menyampaikan tentang pentingnya publikasi aktivitas jurnalistik dan menulis, termasuk di dalamnya adalah mempublish prestasi dan kegiatan bermakna madrasah. "Humas menjadi motor penggerak yang dinamis untuk mempublikasikan prestasi dan kegiatan bermakna. Jika tidak dipublish maka akan tenggelam begitu saja dan masyarakat tidak akan tahu aktivitas madrasah," ujar Kakanwil.
Sementara itu, narasumber dari Penerbit Samudera Biru, Miftahul Huda menyampaikan materi tentang Menjadi Influencer di Instagram. Menurut Huda ada empat alasan mengapa seseorang harus menjadi influencer. "Tantangan era digital, niche, jangkauan audience, cuan dan inspirasi merupakan alasan mengapa harus menjadi influencer," kata Miftahul.
Rina Harwati merasa senang bisa bergabung dalam empat puluh tiga penulis buku Kado 77 Tahun Kementerian Agama. Dituturkannya bahwa pilihan judul tentang Catatan Tiga Januari dilatarbelakangi keinginan untuk kilas balik sejarah berdirinya Departemen Agama yang sekarang bernama Kementerian Agama. 'Di tiga Januari dua ribu dua puluh tiga tarian kenangan itu kembali bergemulai di kening. Dulu, tujuh puluh tujuh tahun silam tokoh-tokoh KNIP bersatu tak tinggal diam' merupakan larik awal bait pertama puisi yang diciptakan Rina membuka ceritanya tentang sejarah Kemenag. "Melalui puisi ini saya ingin mendekatkan Kemenag di hati masyarakat melalui sejarah," pungkas Rina.
Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah mengucapkan selamat atas terbitnya tulisan yang inspiratif tersebut. "Semoga puisi yang ditulis sebagai kado ulang tahun ke-77 Kementerian Agama DIY tersebut dapat menjadi salah satu bacaan yang mencerahkan," tandas Mafrudah. (rin)