DWP Kankemenag Bantul Gelar Rapat Penyusunan Program
Bantul (DWP) – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul (Kankemenag Bantul) melangsungkan Rapat Kerja (Raker) dengan tema “Semangat Berkarya, Bahagia Bersama”. Raker ini dilaksanakan di Resto Taman Luku, Kaliurang, Sleman. Rabu (14/9). Hadir memberikan pembinaan, Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Kankemenag Bantul H. Mukotip, S.Ag., M.Pd.I. yang juga salah satu Pembina DWP Kankemenag Bantul.
Mafrudah, S.Ag., M.Pd.I. selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa dalam Raker akan dibagi menjadi beberapa komisi. “Komisi A yaitu pengurus inti, Komisi B yaitu Pendidikan, Komisi C yaitu Sosial Budaya, Komisi D yaitu Ekonomi, nanti setiap komisi akan dipandu oleh masing-masing coordinator,” jelasnya.
“Yang jelas kita semua bertekad, bahwa program yang kita tetapkan ini nanti, mudah-mudahan adalah program yang sudah dibayangkan pelaksanaannya. Jadi timing-nya kapan, sumber dananya dari mana, sehingga program-program ini menjadi program yang membumi, program yang betul-betul kita laksanakan bersama,” tandas Mafrudah.
Siti Muslimah, S.H., M.H. selaku Ketua DWP Kankemenag Bantul menyampaikan laporan program yang sudah terlakasna. “Kepengurusan kita sudah berjalan, kegiatan juga berjalan, tetapi kemarin itu kita lakasnakan secara insidental. Selama pandemi dan sebelum ini kita hanya melaksanakan kegiatan yang agendanya kita sesuaikan dengan timing,” ucap Muslimah dalam sambutannya.
Ia menambahkan, “Sebaiknya program-program ini kita rencanakan jauh-jauh hari agar bisa lebih maksimal eksekusinya. Tentunya perencanaan ini adalah sesuatu yang bisa dilaksanakan, monggo nanti program-programnya dibahas di komisi masing-masing. Silakan memberikan masukan untuk setiap program yang ada agar bisa berjalan dengan baik nantinya.”
“Yang namanya program itu pasti mempunyai rangkaian, yang tentunya sudah disusun sebelumnya, tetapi program tersebut menjadi tidak bermakna jika tidak terlaksana. Program yang dijalankan pun tidak memberi efek ketika belum memiliki nilai manfaat. Kemanfaatan itu pun belum terukur dengan baik ketika tidak melaksanakan evaluasi dengan sebaik-baiknya,” ucap Mukotip. (Dnd)