Lompat ke isi utama
x
nakes

Cegah Kanker Serviks Sejak Dini Siswi Kelas 6 Mendapat Imunisasi HPV

Dikirim oleh ponijo pada 16 March 2021

Bantul (MIN 2 Bantul) - Imunisasi HPV (Human Papilloma Virus) merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini, seperti kanker serviks. Pemberian imunisasi ini tidak hanya disarankan untuk usia dewasa saja. Sejak usia anak-anak atau sedini mungkin, imunisasi HPV sudah bisa diberikan, agar kekebalan tubuh terhadap infeksi HPV terbentuk sempurna.

Sehubungan dengan hal tersebut, Selasa (16/3) MIN 2 Bantul memberikan  Imunisasi ini yang ditangani oleh 4 petugas kesehatan puskesmas Imogiri Siti Sulifah, Erlin Budiantini, Maria Vivid  dan Atik yang pesertanya adalah semua siswi kelas 6, 27 peserta.

Imunisasi HPV benar-benar perlu diberikan pada anak, dan hal-hal penting lainnya seputar vaksin ini, berikut beberapa yang perlu diketahui seputar imunisasi HPV untuk anak, bahwa vaksin tersebut :

1. Telah Terbukti Keamanannya Vaksin HPV yang digunakan dalam kegiatan imunisasi untuk anak-anak telah terbukti keamanannya. Sebab, vaksin ini telah melewati berbagai uji klinis yang tak singkat, sebelum akhirnya bisa diberikan ke masyarakat. Hal ini berdasarkan data yang dikumpulkan CDC (Centers for Disease Control), otoritas kesehatan di Amerika Serikat yang banyak dijadikan rujukan berbagai negara.

2. Disarankan untuk Diberikan sejak Usia 9 Tahun Seperti telah disebutkan di awal, bahwa imunisasi HPV untuk anak sebaiknya dilakukan sejak dini. Namun, kapan tepatnya? Sejak usia 9 tahun. Di usia ini, respons kekebalan tubuh anak sedang ada di tahap terbaik, sehingga sistem antibodi terhadap virus HPV dapat dikembangkan dengan sempurna dalam jangka panjang. Adapun jumlah pemberian vaksin yang perlu diberikan adalah 2 kali. Dosis pertama sebaiknya diberikan pada usia 9-14 tahun, lalu dosis kedua diberikan 6 bulan atau 1 tahun setelah dosis pertama.

3. Tidak Hanya Mencegah Kanker Serviks Imunisasi HPV tidak hanya disarankan untuk diberikan pada anak perempuan saja, tetapi juga untuk anak laki-laki. Sebab, vaksin ini bukan hanya bermanfaat untuk mencegah kanker serviks, tetapi juga untuk mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus HPV, seperti pre-kanker anus, pre-kanker vulva, hingga kutil kelamin.

4. Lebih Baik Diberikan sebelum Aktif Secara Seksual Jika seseorang sudah aktif secara seksual, vaksin HPV baru bisa diberikan setelah melakukan pemeriksaan pap smear terlebih dahulu. Itulah sebabnya memberikan vaksin ini sejak usia anak-anak sangat penting, karena umumnya anak-anak belum aktif secara seksual, dan risiko telah terinfeksi HPV relatif kecil. Mengingat virus ini dapat menular melalui kontak seksual.

5. Tidak Menimbulkan Efek Samping yang Berarti Imunisasi biasanya menimbulkan efek samping, tak terkecuali pada imunisasi HPV. Namun, efek samping yang terjadi biasanya bersifat ringan, seperti gejala nyeri dan kemerahan pada area bekas suntikan, demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, sakit perut, hingga syncope atau pingsan sesaat yang umumnya tidak berbahaya. Lagipula, syncope juga dapat dicegah dengan tetap duduk selama minimal 15 menit setelah pemberian vaksin.

6. Tidak Akan Mengganggu Kesuburan Anak Kelak Info yang juga kerap beredar adalah imunisasi HPV pada anak dapat mengganggu kesuburan. Namun, hal ini tentunya sangat keliru. Imunisasi HPV tidak terbukti menyebabkan masalah pada kesuburan anak di kemudian hari, kok. Vaksin ini hanya bekerja untuk mencegah infeksi virus HPV, yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Kepala MIN 2 Bantul Siti Fatimah, S.Pd.I berharap setelah mendapat penuturan dari nakes kelak dapat memberikan manfaat terhadap kesuburan seorang wanita justru dapat terganggu ketika terserang kanker serviks sebelum memiliki anak. Hal ini disebabkan oleh efek pengobatan kanker serviks seperti pengangkatan leher rahim. (ftm)