Belajar Online Siswa MIN 2 Bantul Membuat Video Kampanye Pencegahan Covid-19
Virus C0-vid 19 masih mewabah seluruh dunia termasuk bangsa Indonesia. Hal ini sangat berpengaruh bagi dunia pendidikan di Indonesia. Sampai hari ini masih diberlakukan Pembelajaran jarak jauh / daring. Kegiatan belajar jarak jauh ini dalam pelaksanaannya bukan tanpa kendala , banyak sekali kendala yang dihadapi oleh guru terutama guru SD/MI. Guru harus pandai-pandai memilih strategi agar pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Demikian juga dengan Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh guru-guru MIN 2 Bantul. Pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan bukan tanpa kendala. Tapi guru MIN 2 Bantul berusaha memberikan pembelajaran yang bervariasi dengan memanfaatkan media online yang bisa dijangkau oleh guru maupun siswa karena lokasi MIN 2 yang terletak tidak di daerah perkotaan. Namun guru MIN 2 Bantul berusaha mengoptimalkan pembelajaran agar pembelajaran bervariasi dan tidak membosankan bagi siswa dengan menggunakan media pembelajaran seperti wa, classroom ,youtobe, google form dll.
Seperti yang diungkapkan oleh Akhmad Farid, S.Pd.I, M.Pd bahwa guru-guru MIN 2 Bantul berusaha menggunakan metode pembelajaran online yang bervariasi agar siswa tidak merasa jenuh dan tetap menarik. Seperti halnya di kelas IV , untuk melakukan pembelajaran bahasa Indonesia yang dkombinasikan dengan pelajaran kecakapan hidup tentang virus corona, maka diadakanlah pembelajaran jarak jauh praktek mengkampanyekan pencegahan virus co-vid 19.
Kegiatan ini diawali dengan membuat poster kemudian siswa membuat video kampanye pencegahan co-vid 19 Kegiatan ini diharapkan selain dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, juga untuk meningkatkan kepercayaan diri siwa, keberanian dan kecakapan dalam menyampaikan informasi serta meningkatkan pemahaman siswa tentang pencegahan virus co-vid 19. Dan yang paling utama melatih siswa untuk ikut ikut sertal dalam upaya pencegahan covid-19 melalui video kampanye tersebut.
Meskipun praktek pembelajaran ini dilakukan secara online, namun siswa semangat dan tidak merasa jenuh seperti yang diungkapkan oleh Siti Nurhayati orang tua / wali dari siswa Nuri Anin. Dia mengatakan bahwa anak-anak masih semangat belajar , demikian juga dalam membuat video kampanye tersebut, mereka membuatnya dengan penuh semangat(atmi).