Aksi Nailil Khilma Sebagai Duta Moderasi Beragama DIY, MAN 4 Bantul Bentuk Kader Moderasi
Bantul (MAN 4 Bantul) - Dalam Upaya mendukung program aksi Nailil Khilma sebagai Duta Moderassi Beragama DIY, MAN 4 Bantul memfasilitasi secara penuh kegiatan aksi yang dilakukan oleh Nailil Khilma. Salah satu dari tujuh program aksinya adalah membentuk kader moderasi beragama MAN 4 Bantul.
Kader modersasi beragama ini diambilkan dari siswa siswi kelas X dan XI MAN 4 Bantul. Sebanyak 20 kader terpilih kemudian dikumpulkan di aula MAN 4 Bantul pada Kamis (14/9) yang kemudian dibentuk struktur organisasi moderasi beragama internal MAN 4 Bantul. Para kader-kader iniah yang nantinya akan membantu Nailil Khilma dalam menyosialisasikan dan menanamkan nilainilai moderasi beragama di lingkungan MAN 4 Bantul maupun ke masyarakat luas.
Kegiatan pembentukan kader ini dipandu langsung oleh Nailil Khilma didampingi oleh beberapa guru MAN 4 Bantul. “Selain sebagai program aksi dalam kompetisi moderasi beragama, tujuan membentuk organisasi ini adalah mengajak siswa-siswi terutama gen Z untuk lebih mengampanyekan moderasi beragama. Karena kita sebagai calon penerus bangsa perlu memiliki pemikiran yang moderat terlebih dalam beragama,” tegas Nailil.
Selanjutnya, Nailil berharap agar prestasinya dapat menginspirasi siswa-siswi lainnya untuk berprestasi dan menjadi pelopor moderasi beragama. “Saya ingin menjadi contoh bagi siswa-siswi lainnya untuk saling menghargai perbedaan dan menjaga kerukunan beragama,” kata Nailil.
Dalam kesempatan yang sama, Nanang Qosem selaku Ketua Tim Panitia Aksi Moderasi Beragama berharap agar dengan adanya kader-kader moderasi beragama, MAN 4 Bantul dapat menjadi madrasah yang menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi beragama. "Kader moderasi beragama diharapkan dapat menjadi contoh bagi siswa lainnya untuk menerapkan sikap dan perilaku moderat dalam beragama,” ucapnya.
“Dengan adanya kader moderasi beragama, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang toleran dan damai, yang menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi beragama,” tambah Nanang. (lel/ica)