409 Pendaftar Tersisih dari PPDB MTsN 6 Bantul
Bantul - (MTsN 6 Bantul) Pelaksanaan PPDB dalam situasi pandemi covid 19 sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Baik dari segi persyaratan, waktu, maupun teknis pelaksanaannya. Semua dilaksanakan melalui online/daring, baik penginputan data, sampai proses wawancara dilaksanakan melalui video call. Hal ini yang juga dirasakan oleh MTsN 6 Bantul sehingga menuntut panitia PPDB harus bekerja ekstra keras.
Mulai tahun pelajaran 2020-2021, MTsN 6 Bantul membuka pendaftaran siswa baru melalui dua jalur, yaitu jalur prestasi dan regular. Melalui jalur prestasi, baik prestasi tahfidz, akademik, maupun nonakademik tercatat 144 siswa dinyatakan diterima dan sudah daftar ulang dari kuota 192 siswa. Masih ada kuota 48 calon siswa yang harus diperebutkan di jalur reguler secara serentak mulai tanggal 29 Juni sampai 1 Juli 2020.
Animo dan antusiasme masyarakat sangat luar biasa untuk menyekolahkan anak-anaknya di MTsN 6 Bantul, terbukti dengan dibukanya pendaftaran jalur prestasi gelombang pertama sampai jalur reguler, langsung diserbu oleh pendaftar. Seperti yang disampaikan Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah di sela-sela kesibukannya. “Terima kasih kepada masyarakat yang sudah mempercayakan pendidikannya kepada kami. Alhamdulillah semua rangkaian PPDB dapat berjalan dengan lancar.
Dari semua pendaftar gelombang prestasi dan reguler sampai hari ini (Selasa, 30/6) total ada sekitar 409 siswa yang terpaksa harus tersingkir. “Semoga mereka segera mendapatkan sekolah/madrasah lain yang tidak jauh dari tempat tinggalnya,” imbuh Mafrudah di ruang kerjanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Waka Kesiswaan sekaligus ketua panitia PPDB, Joko Setiawan. “Pada jalur prestasi sudah ada 201 casis yang harus tersingkir, sebenarnya ikut sedih dan kasihan juga, tapi mau bagaimana lagi, karena kami dibatasi oleh kuota. Sengaja kami sisakan kuota 48 siswa untuk memberi kesempatan kepada masyarakat yang mau mendaftar dijalur reguler. Ternyata benar dugaan kami bahwa jalur reguler lebih membludag dengan jumlah pendaftar di hari kedua mencapai 256 padahal yang kuotanya hanya 48 siswa,” papar Joko.(maf/rin)