Lompat ke isi utama
x
MTsN 3 Bantul

Ikuti Diklat Kurikulum Merdeka, Guru IPA MTsN 3 Bantul merasa Tertarik dan Tertantang

Dikirim oleh Sugiyono pada 29 February 2024

Bantul (MTs N 3 Bantul)  -Guru IPA MTsN 3 Bantul (Puji Lestari) aktif mengikuti Diklat Kurikulum Merdeka pada Ahad, 25 Februari 2024 secara daring, dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Diklat diadakan oleh Forum Karya Ilmiah DIY dan Perkumpulan Pecinta Fisika Indonesia (PPFI), yang diketuai oleh Sriyanto.

Pemateri pada diklat kurikulum merdeka ini adalah Yakun Paristri yang merupakan Guru Penggerak DIY dan Kholish Safriwijaya, yang merupakan guru SMAN 2 Bantul. Yakun menyampaikan materi tentang Pelaksanaan pembelajaran dan Asesmen. Proses perancangan pembelajaran meliputi memahami capaian pembelajaran, merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun alur tujuan pembelajaran, dan merancang pembelajaran. Selanjutnya membahas tentang asesmen dalam pembelajaran yang meliputi asesmen formatif dan asesmen sumatif. Dan terakhir membahas dan mencontohkan tentang pengolahan hasil asesmen, mekanisme kenaikan kelas dan kelulusan. Bahwa pada dasarnya sekolah/madrasah tidak boleh mengeluarkan siswa dengan alasan apapun. Yang diperbolehkan adalah orang tua/wali yang mengajukan untuk mengundurkan diri.

Yang menarik adalah, apabila terdapat tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tertentu yang pembelajaran yang pembelajaran yang perlu ditindaklanjutitidak tercapai sampai saatnya kenaikan kelas, maka pada raport peserta didik tersebut dituangkan nilai aktual dan dideskripsikan bahwa peserta didik tersebut masih memiliki tujuan pembelajaran yang perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya.

Pemateri kedua, yaitu Kholish Safriwijaya, menyampaikan hal yang hampir sama, yaitu tentang asesmen dan pengolahan hasil asesmen menjadi raport. Diberikan pula contoh pengolahan data kualitatif untuk SMA. Penyusunan deskripsi berdasarkan capaian pembelajaran, dan penyusunan deskripsi berdasar alur tujuan pembelajaran. Pemaparan berakhir, dilanjutkan dengan tanya jawab dari peserta. Peserta dengan antusias bertanya dan berdiskusi. Sebagai peserta diklat, Puji mengatakan: “Walaupun saya mengajar kelas 9, yang belum melaksanakan kurikulum merdeka, namun untuk persiapan tak ada salahnya saya mengikuti diklat ini. Bahkan cukup menarik dan menantang”. (Pjl)