Lompat ke isi utama
x
Man 4 Bantul

Gembleng Calon Dai, MAN 4 Bantul Gelar Pelatihan Dai/Daiyah

Dikirim oleh liana pada 21 April 2022

Bantul (MAN 4 Bantul) - Bulan Ramadan 1443 H, bulan yang baik untuk melakukan segala bentuk kebaikan. Banyak agenda kegiatan yang berlangsung di MAN 4 Bantul saat Ramadan, salah satunya adalah pelatihan dai/daiyah. Dalam kesempatan ini yang menjadi peserta pelatihan adalah seluruh siswa kelas XI. Pelatihan dilaksanakan pada hari Rabu, (20/4) bertempat di Musholla MAN 4 Bantul. Adapun pemateri pada pelatihan ini yaitu Yekti Nugroho, S.Pd, M.Pd, alumni mahasiswa Student Exchange Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dan Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) tahun 2018.

Selaku pelatih Yekti Nugroho mendorong seluruh peserta untuk selalu menjaga keharmonisan dalam dinamika kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Harapannya dengan pelatihan dai/daiyah ini dapat mencetak dai muda yang berperan aktif dan memiliki kompetensi guna menghadapi tantangan di masyarakat. 

“Saya berharap MAN 4 Bantul bisa mencetak dai/daiyah yang memiliki kompetensi dalam menghadapi masyarakat yang kompleks, majemuk, dan penuh tantangan. Oleh karena itu diperlukan dai/daiyah yang memiliki kompetensi cukup professional,” kata Yekti disela-sela pelatihan.

Peserta pelatihan begitu antusias memperhatikan penjelasan dari Yekti Nugroho, serta menyaksikan penampilan siswa/i yang sudah mendapat giliran tampil terlebih dahulu. 

Dalam kesempatan yang sama Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Dwi Mulyono saat membuka acara pelatihan menyampaikan bahwa, kegiatan pelatihan dai/daiyah selain sebagai sarana peserta didik untuk mengembangkan bakat juga sebagai tambahan ilmu dalam bidang dakwah. 

Lebih lanjut Dwi Mulyono mengatakan, “Program pelatihan ini sebaiknya diagendakan secara kontinyu yang bertujuan untuk mengenalkan siswa/i madrasah tentang dakwah bil lisan serta terampil dalam bidang dai dan daiyah,” kata Dwi. 

Masih kata Dwi, “Dengan mengikuti pelatihan ini siswa/i tidak hanya cerdas di bidang intelektual saja, tetapi cerdas di bidang spiritual juga. Karena mereka yang akan menjadi generasi penerus bangsa, negara, dan agama dan mampu menjadi generasi Islami serta dapat mensyiarkan ajaran agama yang bisa diterima di masyarakat.” (dsp/ica)