Lompat ke isi utama
x
MA Darul Mushlihin

Dampingi Siswa ikuti Festival Bantul Creative, Wakasis Madamusba Paparkan Definisi Tari Montro

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 28 August 2023

Bantul (MA Darul Mushlihin) – Tari Montro adalah kesenian khas Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta yang diciptakan oleh Kanjeng Yudhanegara. Kesenian ini pertama kali ditemukan di Kauman, Pleret. Kesenian ini sangat penting untuk dikenalkan dan dilestarikan. Waka Kesiswaan MA Darul Mushlihin Bantul (Madamusba), Jefri Ajiz Setiawan menyampaikan hal ini di saat mendampingi siswa mengikuti acara Bantul Creative City Festival yang dilakukan di Pantai Parangtritis, Sabtu (26/8). Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dan dihadiri sebanyak 10 ribu peserta dan berhasil memecahkan rekor muri kategori penari terbanyak.

“Tari Montro adalah kesenian khas Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta yang diciptakan oleh Kanjeng Yudhanegara. Kesenian ini pertama kali ditemukan di Kauman, Pleret. Hari ini kita hadir bersama untuk menyukseskan acara Bantul Creative City Festival 2023. Kegiatan ini sangat penting bagi kita sebagai salah satu sarana untuk mengenal dan melestarikan kesenian yang kita miliki. Lebih-lebih bagi diri siswa sangat bermanfaat agar tumbuh dalam diri mereka rasa cinta dan bangga terhadap ragam kesenian khas Kabupaten Bantul yaitu Tari Montro,” ujar Jefri.

Lebih lanjut, Jefri berharap kepada siswa untuk terus belajar bersungguh-sungguh. “Semoga dengan adanya acara ini bisa menjadikan siswa tumbuh rasa bangga terhadap ragam kesenian yang ada di daerah mereka. Teruslah belajar dengan sungguh-sungguh agar kesenian dan tradisi yang kita miliki dapat terus dilestarikan dan dikembangkan dengan baik. Kelak kalian semua yang akan melanjutkan budaya dan kesenian tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyampaikan tentang definisi Tari Montro. “Seni budaya yang kita miliki, yang telah ditetapkan oleh Kemendekbud dan Kementerian Indonesia menunjukkan bahwa tari montro adalah warisan budaya yang harus kita lestarikan. Tarian ini memiliki makna yang mendalam yang perlu kita internalisasikan pada diri anak-anak muda di Kabupaten Bantul,” ujar Halim.
    
Di akhir sambutannya, Halim berterima kasih kepada seluruh peserta yang hadir. “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh siswa siswi SMA-SMK dan MA se-Kabupaten Bantul, Bapak/Ibu guru khususnya guru kesenian yang telah melakukan pembinaaan, mendampingi, dan menyukseskan pengembangan seni dan tradisi di sekolah kita. Terima kasih kalian memang luar biasa,” pungkasnya. (anh)