Lompat ke isi utama
x
workshop

Workshop Pembuatan RPP Sederhana MTs Negeri 6 Bantul

Dikirim oleh ponijo pada 14 July 2020

Bantul (MTs Negeri 6 Bantul) Munculnya wabah covid-19 yang melanda negara Indonesia ini memaksa semua sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya itu. Meski dilakukan dengan sistem jarak jauh, tetapi perencanaan proses pembelajaran perlu dilakukan. Melakukan sebuah perencanaan mengajar tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru sebelum mengajar. Terkait dengan hal itu, MTs Negeri 6 Bantul melakukan pelatihan penyusun RPP bagi guru pada Jumat (10/7) di ruang pertemuan.

Dengan menghadirkan narasumber, Ida Uswatun H. pelatihan diikuti seluruh guru MTs Negeri 6 Bantul. Pelatihan dibagi menjadi dua sesi yakni pemaparan dilanjutkan tanya jawab dan praktik penyusunan serta presentasi. Para peserta pelatihan melakukan kegiatan dengan memenuhi protokol ketat kesehatan dengan mengenakan masker, menjaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer setiap memulai dan menyudahi sebuah aktivitas. RPP yang dibuat adalah RPP sederhana yang memasukkan unsur moderasi beragama dalam indikator, tujuan pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran. Unsur moderasi beragama ini menjadi penting dimasukkan dalam pembelajaran sebagai sebuah proses menguatkan komitmen beragama, penguatan toleransi, dan menangkal merebaknya radikalisme di Indonesia.

Kepala MTs Negeri 6 Bantul, Mafrudah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para guru dalam menyusun sebuah RPP. Dikatakannya bahwa RPP yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh dalam situasi darurat sekarang ini memiliki perbedaan dengan RPP yang sebelumnya. “Ada penyederhanaan tampilan dan muatan di dalamnya,” ujar kepala madrasah yang bertempat tinggal di Krapyak Wetan itu.

Salah satu guru Matematika, Sri Surmiyati mengapresiasi pemaparan narasumber yang dengan jelas menerangkan tahap demi tahap penyusunan RPP sederhana dan memuat unsur moderasi beragama itu. Dipaparkan oleh Sri Surmiyati bahwa dalam pembelajaran jarak jauh ia melakukan penilaian berbasis proyek dalam bentuk penugasan yang dikatkan dengan situasi sekarang ini. “Anak-anak saya minta memantau perkembangan jumlah pasien PDP dan ODP. Dari hasil pantauan itu, anak-anak lalu menganalisis dan menuangkannya dalam sebuah laporan,” ujar guru Matematika itu.

“Contoh cara evaluasi yang disampaikan oleh Sri Surmiyati tersebut dituangkan dalam penilaian di RPP. Kita bisa mengategorikannya menjadi penilaian dalam bentuk proyek, praktik, dan penugasan secara mandiri,” ungkap Ida menanggapi penurutan Sri tentang penilaian. Pelatihan sehari yang dilakukan oleh para guru MTs Negeri 6 Bantul itu akan ditindaklanjuti dengan pembuatan RPP sederhana dan dikumpulkan kepada narasumber yang selanjutkan akan diberikan evaluasi. (rin)