Lompat ke isi utama
x
MTsN 6 Bantul

Terima Pembinaan dari Dikmad Kanwil Kemenag DIY, Kepala MTsN 6 Bantul Hadir pada Pertemuan KKMTs DIY

Dikirim oleh liana pada 22 February 2024

Bantul (MTsN 6 Bantul) - Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah menghadiri pertemuan KKMTs yang dilaksanakan di RM Bale Ayu Timoho dengan tuan rumah KKMTs Kota Yogyakarta, Kamis (22/2/2024). Bersama dengan seluruh Kepala MTs se-DIY, Mafrudah mendengarkan pembinaan yang disampaikan oleh Kepala Bidang Dikmad Kanwil Kemenag DIY, Abd. Su’ud dan JFT PTP Kanwil Kemenag DIY, Anita Isdarmini. Meski dikemas dalam pertemuan rutin yang ada di bawah naungan K2MTs DIY, tetapi kegiatan ini kerap dijadikan forum untuk penyampaian informasi atau pembinaan dari Bidang Dikmad Kanwil Kemenag DIY.

Abd. Su’ud dalam pembinaannya mengingatkan kembali tentang tage line Madrasah Jogja Istimewa. “Blue print kegiatan dikmad di antara nyaman, berkualitas, dan berdaya saing tinggi dengan tage line madrasah jogja istimewa,” ujar Su’ud dalam sambutan dan pembinaannya. Diimbuhkan bahwa saat ini madrasah di Yogyakarta sudah lebih berkualitas. “Madrasah saat ini sudah meningkat tajam kualitasnya. Oleh karena itu, harus dipertahankan kualitasnya agar berdaya saing dengan sekolah-sekolah di bawah instansi yang lain,” lanjutnya.  Su’ud juga mengajak kepada kepala madrasah membentuk sistem manajemen yang baik, sehingga sewaktu-waktu dimutasi, maka madrasah tersebut tidak akan kehilangan figur untuk terus menahankan kualitas. Tak ketinggalan pula bahwa kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan madrasah yang mencakup PKM, madrasah fest, perkasisma wajib diikuti dan penganggarannya bisa menggunakan dana BOS.

Selain Kabid Dikmad Kanwil Kemenag DIY, pembinaan juga disampaikan oleh Anita Isdarmini, JFT PTP Kanwil Kemenag DIY. Anita menyampaikan informasi seputar kurikulum merdeka. “Tahun 2024 kurikulum merdeka akan menjadi kurikulum nasional, meski ada beberapa provinsi yang belum siap. Khusus di Yogyakarta, seluruh madrasah harus sudah menerapkannya tanpa kecuali. Selanjutnya, kurikulum merdeka dinamakan sebagai kurikulum nasional,” tuturnya. (rin)