Lompat ke isi utama
x
MAS Darul Mushlihin

Terima Observasi Mahasiswa UNU Yogyakarta, Madamusba Paparkan Sejarah dan Sistem Kurikulum

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 3 February 2025

Bantul (MAS Darul Mushlihin) – Madrasah Aliyah Darul Mushlihin Bantul (Madamusba) menerima observasi mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama’ (UNU) Yogyakarta Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Observasi diterima oleh Waka Kurikulum dan Bendahara madrasah bersama 15 Mahasiswa di Kantor Guru, Senin (3/2). 

Salah satu mahasiswa, Ahmad Nasrudin Latif menyampaikan tujuan kegiatan observasi ketika melakukan wawancara. “Kegiatan ini dilakukan untuk diskusi tentang Madamusba dari segi sejarah, visi misi, dan strategi pembelajaran. Diskusi juga membahas tentang sistem kurikulum, tahap penyusunan, dan bentuk implementasi untuk menghasilkan pendidikan yang bermutu. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka observasi pada mata kuliah Manajemen Pendidikan. Hasil observasi menjadi syarat kelulusan pada mata kuliah tersebut,” ujar Latif.

Sementara itu, Waka Kurikulum Madamusba, Ahmad Nasirul Huda mengungkapkan sejarah berdirinya madrasah. “Madamusba resmi berdiri dan mulai pembelajaran pada 10 Juli 2023. Total siswa saat ini 61 yang terdiri kelas 10 dan kelas 11, jumlah guru 19 orang, dan 4 pegawai. Visi dan misi Madamusba adalah mencetak generasi qur’ani yang berakhalkul karimah, cerdas, terampil, mandiri, dan berjiwa entrepreneurship. Madamusba menggunakan sistem boarding school, yaitu seluruh siswa dan guru tinggal di asrama/pondok,” ujar Huda. 

Di akhir ungkapannya, Huda juga menyampaikan sistem kurikulum yang digunakan. “Dari segi pembelajaran, Madamusba menggunakan sistem kurikulum merdeka belajar. Dalam kurikulum merdeka antara siswa dan guru memiliki kebebasan untuk menentukan kegiatan belajar sesuai kebutuhan berdasarkan minat dan bakat. Kami juga melakukan evaluasi terkait draf kurikulum dengan melibatkan kepala madrasah, guru dan pengawas. Selain itu, dari segi pembelajaran, evaluasi dilakukan melalui program supervisi, dan workshop bagi guru yang perlu peningkatan dari segi kompetensi mengajar,” pungkas Huda. (anh)