Lompat ke isi utama
x
MAN 2 Bantul

Siswa XI F MAN 2 Bantul Angkat Filosofi Batik Truntum dalam Kelas Bahasa Jawa

Bantul (MAN 2 Bantul) — Suasana kelas XI F MAN 2 Bantul pada Senin pagi (25/8/2025) terasa berbeda. Dalam pelajaran Bahasa Jawa, kelompok siswa yang terdiri dari Kholiliah, Nafisa Nur Laila, Khalila, Feila, dan Putri tampil penuh percaya diri melalui penampilannya mempresentasikan batik Truntum, salah satu motif klasik sarat makna.


Presentasi ini menjadi bagian dari materi pakaian adat tradisional. Bukan hanya mengenal corak batik, para siswa juga mengupas filosofi di baliknya. Batik Truntum, yang sering digunakan dalam upacara adat Jawa, melambangkan ketulusan, kesetiaan, serta kasih sayang yang tak pernah padam, sebuah nilai warisan yang relevan sepanjang masa.


Riyadi Setyawan, guru Bahasa Jawa MAN 2 Bantul memberikan apresiasi yang tinggi. “Mereka tidak sekadar menjelaskan pola batik, namun juga mampu menangkap filosofi yang terkandung di dalamnya. Inilah yang saya harapkan, agar siswa semakin memahami bahwa budaya Jawa bukan sekadar benda warisan, melainkan juga warisan nilai,” tuturnya bangga.


Salah satu anggota kelompok, Nafisa Nur Laila, juga berbagi pengalaman. “Awalnya kami tegang, tapi ternyata menyenangkan. Dari sini kami belajar bahwa batik bukan hanya kain bermotif indah, melainkan karya penuh doa dan pesan kehidupan,” ujarnya bersemangat.


Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pembelajaran Bahasa Jawa dapat menghadirkan pengalaman yang bermakna. Tidak hanya memperkaya ilmu pengetahuan, namun juga menumbuhkan kebanggaan terhadap batik sebagai identitas bangsa yang sudah diakui dunia.(rys)