Siswa MTsN 1 Bantul Mahir Menulis Pantun Bersama Naning Pranoto
Bantul (MTsN 1 Bantul) – MTsN 1 Bantul menjadi madrasah yang dipilih Naning Pranoto, Sastrawan Indonesia sekaligus Penggerak Literasi, untuk mengikuti penulisan 1001 pantun untuk UNESCO. Pada Rabu (21/02/24) Tim Literasi madrasah setempat telah mengirimkan 40 pantun karya siswa dan guru. Kegiatan penulisan diawali dengan pelatihan menulis pantun pada Senin (05/02/24) pukul 12.30 sampai dengan selesai lewat ruang zoom meeting https://us02web.zoom.us/j/81618842123?pwd=WTlNVkR2TTZGRTFWTEZXWDFNMXkrUT09. Para siswa MTsN 1 Bantul beserta guru pendamping berkumpul di ruang aula madrasah setempat.
Naning Pranoto yang terkenal sebagai Sastrawan Indonesia dan juga Penggerak Literasi Hijau bersama Yeni Fatmawati yang juga seorang penyair menghelat ajang “Program Penulisan 1001 Pantun”. Program ini bertujuan untuk melestarikan budaya warisan nenek moyang yaitu pantun. Puisi lama ini sudah mempunyai hak paten sebagai budaya Indonesia yang telah dicatatkan pada UNESCO. Kedua sastrawan ini mengajak semua kalangan untuk menyukseskan kegiatan ini. Mulai dari dosen, guru, siswa, para kawula muda dirangkul untuk berperan melestarikan budaya bangsa. Siswa dan guru MTs Negeri 1 Bantul turut ambil bagian pada kegiatan ini.
“Pantun pada program ini mengambil tema “Kearifan Lokal Nusantara” yang dapat berupa tempat wisata, makanan khas daerah, adat-istiadat, atau budaya lokal,” jelas Naning Pranoto.
Bersama dengan beberapa sekolah lain, siswa MTsN 1 Bantul menyimak dengan saksama paparan Naning Pranoto tentang hal-ihwal pantun dan cara menulisnya. Para siswa tampak antusias dan bersegera pula menuangkan idenya pada larik-larik pantun.
Salah satu siswa MTsN 1 Bantul, Nastiti Nuri Nareswari membacakan pantun hasil karyanya pada pelatihan ini.
“Ibuku sedang memotong bawang/ Ditemani Boba kucing pelihara/ Mari sahabat tertawa riang/
Di pinggiran Pantai Goa Cemara”
“Alhamdulillah, pantun saya mendapat nilai 90 dari Ibu Naning Pranoto,” ungkap Nastiti senang. Selain Nastisti ada beberapa lagi siswa yang membacakan pantunnya. Rasa riang gembira menghiasi wajah para siswa yang berhasil menelorkan sebait pantun. (ank)