Lompat ke isi utama
x
MTsN 4 Bantul

Siap-siap Implementasi, MTsN 4 Bantul Ikuti Seminar Kurikulum Merdeka

Dikirim oleh liana pada 30 September 2022

MTsN 4 Bantul – Dalam rangka mendukung Kementerian Agama Kabupaten Bantul yang akan mengimplementasikan kurikulum merdeka  MTsN 4 Bantul bersama madrasah RA, MI, MTs Se-kabupaten Bantul mengikuti kegiatan Seminar Kurikulum Merdeka. Kegiatan tersebut dilaksanakan atas kerjasama UPY dengan Kemenag Kabupaten Bantul pada Senin (26/9) Bertempat di Gedung auditorium UPY Sonosewu Yogyakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan madrasah di kabupaten Bantul yang akan melaksanakan kurikulum merdeka pada tahun ajaran yang akan datang. Kegiatan diikuti oleh 350 peserta perwakilan dari RA, MI dan MTs se-Kabupaten Bantul. Dalam kegiatan tersebut MTsN 4 Bantul diwakili oleh Siti Solichah, S.Pd selaku kepala madrasah dan Muslimah, S.Pd selaku staff kesiswaan.

Rangkaian acara kegiatan dibuka dengan bacaan Basmalah, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan sambutan dan paparan materi.  Dalam sambutannya Rektor UPY Dr. Ir. Paiman, M.P menyambut baik atas pelaksanaan kegiatan tersebut. “Kami mendukung sepenuhnya kegiatan ini, untuk guru-guru madrasah se-kabupaten Bantul agar kualitas madrasah semakin meningkat,” Ujar Paiman.

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul Aidi Jihansyah, S.Ag, MM beserta Kasi Dikmad Ahmad Musyadad, S.Pd.,M.SI. Dalam sambutannya Aidi johansyah berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini semoga setiap peserta dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka di madrasah masing-masing, sehingga madrasah di Kabupaten Bantul akan menjadi madrasah hebat bermartabat.

Dalam sesi 1 disampaikan paparan materi tentang Regulasi Implementasi Kurikulum Merdeka yang disampaikan oleh Palupi Wijaya, S.Pd. Menurut Palupi ada 3 langkah  dalam implementasi kurikulum merdeka ini yaitu memahami garis besar kurmer, mengkaji kajian akademik, dan memahami pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan. “ Ciri khas dari kurikulum merdeka adalah adanya projek penguatan pelajar pancasila”, imbuh palupi.

Materi selanjutnya dalam sesi 1 tentang Assesmen pembelajaran di kurikulum merdeka yang disampaikan Selly Rahmawati, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa yang mendasari kurikulum merdeka adalah karena bakat yang dimiliki anak berbeda-beda. Terdapat 3 diferensiasi kurmer yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Maksud dari Pembelajaran terdeferensiasi adalah dikarenakan anak memiliki bakat yang berbeda maka perlu diadakan assesment awal untuk memetakan bakat anak. Selanjutnya disampaikan juga materi tentang projek profil pelajar pancasila oleh Sisca  Candraningtyas, M.Sc. Dalam profil pelajar pancasila ini memiliki 6 dimensi, diantaranya : beriman, taqwa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong dan kreatif dan bernalar kritis.

Pada sesi ke-2 disampaikan materi tentang platform merdeka mengajar dimana platform ini merupakan produk gotong royong dari berbagai komunitas pendidikan Indonesia. Perangkat ajar meliputi : modul ajar, modul projek dan bahan ajar. Platform ini bisa digunakan dengan mudah olehpara guru di Indonesia dengan cara mendonload aplikasi merdeka mengajar. Harapannya dengan adanya platform ini, maka administrasi dan pembelajaran akan semakin mudah. (mus)