Lompat ke isi utama
x
Kub

Sarasehan Kerukunan Umat Beragama Membangun Kebersamaan dalam Perbedaan

Dikirim oleh ponijo pada 13 August 2020

Bantul (Kankemenag) - Moderasi beragama merupakan kiat membangun kerukunan, membangun jalan tengah, menghargai oranglain dan pandangannya, membangun dialog dan komunikasi, saling memberi dan berbagi, tidak merasa diri lebih dari yang lain. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul H. Aidi Johansyah, S.Ag., MM, Kamis (13/8) pada sarasehan kerukunan umat beragama Kabupaten Bantul bertempat di warung mbok Sum Mangunan Dlingo Bantul.

"Kunci terjalinnya kerukunan umat beragama dengan membangun komunikasi. Organisasi akan berjalan manakala ada komunikasi ada koordinasi, umat beragama akan terjalin kerukunan manakala antar umat beragama bisa saling komunikasi dan memahami perbedaan satu sama lain", tegas Aidi Johansyah.

Pranata Humas Kantor Kemenag Bantul H. Ponijo, S.Ag. M.Pd.I selaku panitia penyelenggara mengemukakan sarasehan kerukunan umat beragama bertujuan sebagai sarana silaturrahmi dan dialog umat beragama, penguatan peran tokoh agama dalam memelihara kerukunan antar umat beragama, serta sebagai langkah antisipasi terhadap timbulnya konflik antar umat beragama. Saresehan diikuti forkompincam Kecamatan Dlingo, tokoh umat Islam, Kristen, Katolik, perwakilan pengurus FKUB, serta perwakilan kantor Kemenag.

Drs. H. Saebani, MA pengurus FKUB Kabupaten Bantul selaku narasumber menyampaikan sebuah tema membangun kerukunan umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di era adaptasi kebiasaan baru. Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat diharapkan mempunyai sikap uswatun hasanah/keteladanan, pembinaan intern agama perlu diintensifkan dalam memupuk jiwa yang agamis. Sosialisasi, sinkronisasi konsolidasi intern agama perlu mendapat dukungan dari tokoh agama. Kepedulian kepada dhuafa perlu ditingkatkan sehingga dapat mengurangi kesenjangan. Tokoh agama sebagai motor kehidupan senantiasa menanamkan kepekaan ukhuwah. (Jojo)