Pokjawas PAI Gelar Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka
Bantul (Kankemenag) - Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Pendidikan Agama Islam (PAI) menggelar Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran PAI di Sekolah yang diselenggarakan di Aula PLHUT (Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu) Kankemenag Bantul, Rabu (27/7). Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Kelompok Kerja Guru (KKG) TK, SD, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI SMP, SMA, dan SMK di Kabupaten Bantul.
Ketua Pokjawas PAI Kabupaten Bantul, Drs. H. Marhadi, M.S.I. menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk mengisi jadwal sosialisasi dari provinsi yang tertunda. “Sesuai leading sector kita undang pengurusnya dulu, harapannya nanti kegiatan ini untuk di-breakdown di setiap kananewon,” ucapnya.
Kepala Kankemenag Bantul H. Aidi Johansyah, S.Ag., M.M. mengatakan bahwa kurikulum merdeka ini sudah lama, namun action-nya baru tahun ini. “Mau tidak mau kita harus bisa memahami apa itu kurikulum merdeka ini. Setelah itu baru mengimplementasikannya,” ujarnya.
“Tantangan kita ke depan sangat banyak, seorang murid itu bukan seperti wadah yang harus diisi, tetapi menyalakan api terhadap obor yang sudah siap, tugas kita memberi semangat. Tantangan semakin banyak dan memerlukan proses, tentu regulasinya harus kita pelajari juga,” tambah Aidi.
“Harapannya kita jangan stress dulu, dipelajari bersama dulu dengan para pakarnya. Yang terpenting kita punya semangat,” pungkas Aidi.
Selanjutnya sosialisasi disampaikan oleh Endah Supriyati, S.Pd.I., M.Pd. Pelatih Nasional PPKB Bidang Pedagogik 1 yang juga sebagai anggota Pokjawas PAI Kankemenag Bantul.
Dalam penyampaiannya, Endah menjelaskan alasan adanya perubahan kurikulum. “Perubahan dan perkembangan yang terjadi begitu cepat saat ini, menuntut kita untuk selalu siap beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan meningkatkan beberapa kompetensi tertentu. Proyeksi Pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD, kompetensi tidak hanya fokus pada aspek kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi juga ada value yang melengkapi kompetensi murid,” ucapnya.
Endah juga menyampaikan terkait struktur kurikulum merdeka. “Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan upaya menumbuhkanpemelajar sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Proses pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakanmelalui Kurikulum Merdeka yang memuat Program intrakurikuler, Program ekstrakurikuler, dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila,” terang Endah. (Dnd)