Lompat ke isi utama
x
MAN 4 Bantul

Peserta Didik MAN 4 Bantul Belajar Melestarikan Makanan Tradisional Melalui Projek P5

Dikirim oleh Dendy Pramana.P pada 29 September 2023

Bantul (MAN 4 Bantul) – Peserta didik MAN 4 Bantul kelas X berkesempatan untuk belajar melestarikan makanan tradisional melalui kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dalam projek ini, peserta didik kelas X ditugaskan untuk membuat salah satu makanan tradisional khas Indonesia secara kelompok, Jumat (29/9).

“Kami ingin mengajak peserta didik untuk mengenal dan melestarikan makanan tradisional Indonesia,” ujar Agung Wicaksono selaku koordinator projek P5. Selanjutnya Agung menjelaskan bahwa makanan tradisional merupakan salah satu warisan budaya yang harus kita jaga.

Pada projek ini, peserta didik kelas X dibagi menjadi 4 kelompok di setiap kelas. Setiap kelompok memilih satu makanan tradisional untuk dibuat. Beberapa makanan tradisional yang dipilih antara lain nasi getuk, moci, lumpia modifikasi, klepon dan olahan makanan tradisional berbahan dasar pisang. 

MAN 4 Bantul

Selain belajar membuat makanan tradisional, seluruh peserta didik juga belajar bekerja sama mulai dari pembagian tugas, memecahkan masalah sampai membuat suatu perencanaan. “Mereka harus bekerja sama untuk mengumpulkan bahan-bahan, menyiapkan peralatan, dan memasak makanan serta belajar memecahkan masalah jika ada kendala dalam proses memasak,” ungkap Agung.

Para peserta didik sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka belajar cara membuat makanan tradisional dari bahan-bahan yang sederhana. Mereka juga belajar tentang sejarah dan filosofi dari makanan tradisional yang mereka buat. “Saya senang bisa belajar membuat makanan tradisional,” ujar Lintangcahya Edelwies, salah satu siswa yang mengikuti proyek P5.

"Saya senang bisa belajar bekerja sama dengan teman-teman pada kegiatan P5 ini. Dengan kegiatan Projek P5 ini kami semua menjadi memahami betapa pentingnya melestarikan budaya Indonesia. Selain itu, projek ini menambah keterampilan mulai dari perencanaan sampai praktek langsung,” kata Lintang. (ica)